Jumat, 08 Februari 2013

POJOK SAJAK - Ruanganku dan Al-Kahfi

Di ruangan itu. Hanya ada saya dan Penciptaku.
Ia, Penciptaku, dzat membeku di tengah ruangan. Diam seperti matahari.
Sementara, saya bergerak seperti bumi. Mencari pintu bernama 'taubatan nasuha' bersama sekelebat cahaya putih; yang manis.

Di samping kami sebuah jendela.
Dibiarkan terbuka begitu saja,
biar tidak terlalu penat udara.

Doa dipimpin hati
yang besok akan dipimpin pula.
Dalam pikiran saya,
tetangga sedang bertanya
tentang apa yang
kami lakukan sekarang.

Saya mau sekejap berhenti berdoa,
lalu menutup jendela.

Jakarta, 2013
(tams)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar