Selasa, 12 Februari 2013

PROFIL - Kisah Pembunuh Osama: Jadi 'Sniper' Karena Diputus Pacar (bag 1)

Jakarta, LP - Pernahkah kalian mendengar kisah sniper yang mampu membunuh dengan cara berkamuflase?Ya, prinsip dasar bagi mereka 'You have to see, but don't be seen' (Kamu harus melihat, tapi jangan sampai terlihat). Lantas, Apa kabarnya tentara Amerika yang menembak Osama bin Laden?

Kala itu, Presiden Amerika Barack Obama dalam pidatonya di hari Veteran Amerika mengatakan “Seharusnya tidak ada seorangpun yang mempertaruhkan nyawanya demi negara harus berjuang keras demi sebuah pekerjaan, atau rumah, atau perawatan yang layak mereka dapatkan”.

Tetapi pria yang seharusnya diperlakukan bak pahlawan Amerika Serikat karena menghabisi musuh besar negara adidaya itu kini hidup dalam kecemasan, kesengsaraan dan ketidakpastian ekonomi.

Pria, yang kita sebut saja sebagai si penembak, bercerita mengenai kehidupannya setelah melepaskan tiga peluru ke kepala orang yang paling dicari oleh AS.
Berdasarkan pengakuan berbagai sumber dan saksi, si penembak adalah anggota pasukan elit amerika Navy Seal Team 6 yang terakhir kali melihat Osama dalam keadaan hidup.
(ilustrasi)

Lantas apa yang ia dapatkan setelah ia berjuang seperti 'Rambo', si penembak kini hidup tanpa pensiun, jaminan kesehatan, atau bahkan jaminan keamanan bagi dirinya dan keluarganya. Padahal kita berbicara tentang orang yang menembak Osama bin Laden, yang kepalanya dihargai US$25 juta (Rp241 miliar) oleh pemerintah AS.

Diputus Pacar, Lalu Bunuh Osama

Si penembak bercerita bagaimana awalnya dia bergabung dengan Angkatan Laut (Navy) AS. Waktu itu dia baru berumur 19 tahun dan baru saja diputuskan pacarnya. Untuk menghilangkan kesedihan dan patah hatinya, dia bergabung dengan Navy dan memutuskan untuk menjadi seorang penembak jitu atau sniper.

“Jadi sebenarnya, Osama mati karena saya diputuskan pacar,” ujarnya sambil bercanda. Selama mengabdi di Navy, si penembak mengaku sudah menembak 30 lebih orang, tetapi kematian Osama-lah yang mengubah hidupnya. (tams/ Esquire/ CIR)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar