Rabu, 13 Februari 2013

PROFIL - Kisah Pembunuh Osama: Ganti Nama Demi Hilangkan Jejak Mantan Suami (bag 2)

Jakarta, LP - Siapa yang tenang menjadi bagian keluarga semacam agen/ intelejen bahkan pembunuh bayaran. Banyak di antara mereka, baik istri atau anaknya terpaksa merubah penampilan, bahkan mungkin jatidiri mereka sendiri.

Rumah Kediaman Osama (gettyimages)
Sama seperti kisah si penembak Osama, ia dan keluarganya hidup penuh ketakutan. Rasa was - was timbul, bahkan tak jarang anak-anak mereka telah dilatih untuk bersembunyi di bak mandi apabila ada tanda-tanda bahaya. Istrinya diajarkan cara menggunakan senapan. Tak hanya itu istrinya juga tahu sudut yang tepat untuk menembak jika ada penyusup yang berusaha masuk ke kamar. Pisau pun sudah disiapkan di laci sebagai rencana cadangan jika sesuatu yang tak dimungkinkan terjadi.

Ada sebuah tas yang sudah disiapkan untuk keadaan darurat jika mereka harus pergi dengan cepat. Tas itu berisi pakaian, makanan, dan kebutuhan lain cukup untuk dua minggu di persembunyian.

Sesaat setelah kejadian penembakan Osama di Abbottabad, Pakistan, kru - kru media mengambil gambar perumahan mereka di Virginia Beach, mengekspos tempat tinggal mereka.

Bahkan si penembak selalu menasehati anak-anaknya agar jangan pernah menyebut nama “Osama”. Ayah si anak menyamarkan identitas mantan pimpinan jaringan teroris Al-Qaeda tersebut dengan nama “poopyface”.
Kini si penembak dan istrinya sudah bercerai namun masih tinggal dalam satu rumah demi menghemat uang.

Mantan istrinya berkata, “Sebenarnya saya ingin mengganti kembali nama belakang saya dan anak-anak, intinya menghilangkan jejak-jejak suami saya demi alasan keamanan semata. Kami masih saling menyayangi”. (tams/esquire/cr/b1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar