Pemain Bulutangkis tunggal putra China Lin Dan (AP Photo/ Christophe Ena) |
Menurut Lin Dan memanipulasi hasil pertandingan dengan pura-pura kalah seperti yang diduga dilakukan dua pasangan ganda putri pada Olimpiade 2012, tak masuk dalam semangat Olimpiade.
Lin Dan juga mengritik keras Federasi Badminton Dunia (BWF) yang dianggapnya menjalankan sebuah sistem yang memberikan celah untuk manipulasi.
"Saya pikir hal tersebut tentu akan memberikan dampak negatif karena semua penggemar olahraga datang untuk menyaksikan turnamen besar ini," ungkap pemain badminton berusia 28 tahun ini di Wembley Arena.
"Situasi ini benar-benar tak menggambarkan semangat berkompetisi di Olimpiade," tambahnya.
Dua rekan setim Lin Dan --pasangan ganda putri Yu Yang dan Wang Xiaoli-- adalah dua di antara delapan pemain yang diinvestigasi dalam kasus ini. BWF telah mendiskualifikasi kedelapan atlet ini.
Ini adalah kali pertama ofisial turnamen menggunakan sistem putaran awal. Padahal sebelumnya, sistem yang digunakan adalah sistem gugur.
Pasangan ganda putri asal China, Indonesia, dan Korea Selatan dinilai BWF memanipulasi hasil pertandingan untuk memastikan mereka tidak akan berhadapan dengan lawan tangguh pada perempatfinal.
Namun, pasangan China Yu dan Wang lah yang paling kuat diduga memanipulasi hasil pertandingan, setelah mereka kalah dari pasangan Korea Selatan yang berarti selanjutnya mereka tidak akan bertemu kompatriot mereka, hingga final.
Trik ini bisa digunakan untuk memastikan medali emas jatuh ke tangan China.
China membantah semua tuduhan tersebut. Para pemain dan ofisial yang terlibat senada mengungkapkan mereka hanya berniat menyimpan tenaga untuk perempatfinal yang menggunakan sistem gugur. Namun Lin Dan berpendapat lain.
"Mengapa turnamen besar seperti Olimpiade memiliki sistem seperti ini?" tanya Lin Dan. "Kalau saja mereka memakai sistem gugur, semuanya akan baik-baik saja. Anda kalah, dan semuanya selesai," tambahnya seperti dikutip Reuters.
Namun skandal yang menerpa tim China ini perlahan tertutupi seiring kemenangan Lin Dan dari Taufik Hidayat pada perempatfinal.
Tak hanya Lin Dan, bahkan media massa China pun mengritik keras permainan pasangan ganda putri andalan mereka.
"Di lapangan, keempat pasangan ganda putri ini seperti kehilangan semangat berjuang dan hasrat untuk menang. Pukulan-pukulan mereka hampir selalu menyangkut di net atau keluar dari garis," tulis kantor berita China Xinhua.
"Kalau saja mereka memakai sistem gugur, semuanya akan baik-baik saja. Anda kalah, dan semuanya selesai"
"Kedua pertandingan tersebut bahkan tak cocok masuk dalam level amatir. Permainan seperti ini mencederai semangat bertanding secara fair dalam olimpiade," tambah Xinhua seperti dikutip AFP.
Skandal ini juga menjadi topik pemberitaan paling hangat di Sina Weibo, sebuah situs media sosial serupa Twitter asal China. Banyak suporter tim China menyebut skandal tersebut sebagai kejadian memalukan.
"Kami tak ingin medali emas atau perak melalui trik seperti itu. Tim badminton China benar-benar telah kehilangan muka saat ini," komentar salah satu suporter yang menamai dirinya "outerspace envoy". (tams/ afp/ ant/ *)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar