Sabtu, 25 Februari 2012

IPTEK - Ilmu Fisika: Lagu Rasa Sayange Memang Asli Indonesia Bukan Malaysia

Jakarta, LP - Hokky Situngkir masih ingat peristiwa di akhir tahun 80an itu. Di sebuah pastoral di kampungnya, Sidikalang, Sumatera Utara, dia berdiri di hadapan kakeknya. Bangunan itu sunyi. Di luar, angin kencang sedang bertiup. Sang kakek berhenti menggesek biola.

“Kau dengar suara angin ribut itu?”, tanya sang kakek. Dia menyuruh Hokky menajamkan telinga. Hokky, saat itu masih bocah enam tahun, lalu menyimak desau keras angin. Si kakek lalu melanjutkan, “Sekarang, adakah kau dengar kicau burung di antara angin ribut itu?”

Sang kakek adalah Liberty Manik atau L.Manik, seorang komponis besar Indonesia, pencipta lagu “Satu Nusa Satu Bangsa”.

Hokky Situngkir, peneliti Bandung Fe Institute


Kini, Hokky berterimakasih pada mendiang kakeknya itu. Lewat L.Manik, telinga alumnus Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) itu diasah mengenal bunyi, dan juga musik. Dia juga akrab dengan lagu tradisional Indonesia. Apalagi, L. Manik juga dikenal ahli Gondang, musik khas Batak.

Hokky Situngkir, adalah anak muda yang menekuni sains, terutama komputasi. Kelompoknya, Bandung Fe Institute, adalah kumpulan ilmuwan muda alumnus ITB. Lewat sains, mereka menjelajahi kekayaan budaya nusantara. Dari batik, lagu tradisional, sampai cerita rakyat. “Kita kaya dengan artefak budaya, tapi tak tertata baik,” ujar Hokky.

Di Bandung Fe Institute, bergabung mereka yang jago matematika, fisika, sampai astronomi. Sebagian besar, pernah dilatih Profesor Yohanes Surya. Hokky sendiri kerap mengguncangkan jagat sains nasional, lewat Teori Fraktal Batik, sistem komputasi melacak asal-usul Batik.

Hasil risetnya menyebar di berbagai jurnal internasional bergengsi. Dia memang rajin menulis soal sains, terutama fisika dan komputasi.

Suatu hari, telinga Hokky menangkap berita tak mengenakkan. Pada 1 Oktober 2007, ada iklan pariwisata di Malaysia bertajuk "Malaysia, Truly Asia", menggunakan lagu rakyat. Liriknya campuran Melayu, Inggris, Mandarin, dan India. Sampai di sini, tidak ada yang salah.

Tapi, jika didengarkan lebih lanjut, lagu itu sangat akrab di telinga. Ada lirik “… Rasa sayang sayange” di lagu itu, tapi diubah jadi “… Rasa sayang sayang hey”. Jelas, itu dimodifikasi dari lagu Rasa Sayange, lagu turun temurun rakyat Maluku.

Protes keras muncul dari Indonesia. Terutama di Internet, bahwa Malaysia “mencuri” lagu Rasa Sayange untuk mempromosikan pariwisata mereka. Anggota DPR-RI juga berteriak keras.

Tapi Tengku Adnan Tengku Mansor, Menteri Pariwisata Malaysia ketika itu menyatakan, Rasa Sayang –versi mereka dari lagu Rasa Sayange –adalah lagu rakyat di kepulauan Nusantara, dan Indonesia tak bisa mengklaim punya lagu tersebut.

Seperti tak mempan dikritik, esoknya Rais Yatim, Menteri Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Malaysia menantang Indonesia untuk membuktikan lagu ‘Rasa Sayange’ adalah warisan asli budaya Indonesia.

Hokky dan kawan-kawan pun terusik.

Menelisik “DNA” lagu

Anak-anak Bandung Fe Institute itu pun mulai bekerja. Kebetulan, mereka lagi mengumpulkan lagu-lagu tradisional nusantara. Dari lagu Bungong Jeumpa di Aceh, sampai aneka lagu rakyat dari Papua.

Suatu pemodelan pun dibuat melalui program komputer. Obyeknya adalah lagu-lagu nusantara. Pedomannya sederhana: setiap lagu pasti punya sekuens nada berbeda. Yang dicari adalah satuan informasi dasar dari sebuah lagu.

“Membedakan manusia bisa dilakukan dengan mengamati genetika dan informasi yang tersimpan di DNA,” kata Hokky kepada wartawan, 22 Februari 2012. “Tetapi untuk mengetahui “DNA” lagu, kita perlu mengetahui satuan informasi terkecil yang dapat menghasilkan perbedaan rasa setiap lagu,” ujarnya menerangkan.

Sebuah not, kata Hokky, tak bisa mewakili sebuah lagu. Not berdiri sendiri, dan membentuk lagu jika dia berada bersama barisan nada lainnya. Hokky pun menemukan satuan terkecil bagi lagu: sekuens nada.

Untuk melacak sekuens nada, para peneliti itu lalu menyiapkan database lagu-lagu daerah dari sekujur Indonesia. Mereka mencatat barisan nadanya, dan lalu digitalkan. Data polifonik dari lagu, diubah menjadi data monofonik.

“Inti dari analisis ini adalah mengkaji representasi nada dan durasi dari sebuah lagu,” kata Hokky. “Dan dari material ini, selanjutnya diubah menjadi data deret waktu,” ujar Hokky.

Langkah selanjutnya adalah menentukan parameter membentuk pita meme dari setiap lagu. Parameter ini diperoleh dengan memanfaatkan sejumlah metode dalam studi mekanika statistik yang berkembang dalam ilmu fisika.

Dari hasil penelitian, Holly membuat lima parameter yang membentuk sebuah pita meme.

Parameter pertama adalah koefesien Zipf-Mandelbrot. Dengan parameter ini, musik dipandang sebagai "bahasa". Jika setiap konfigurasi nada dan durasi adalah huruf, maka ia akan membentuk kata (untaian nada). Kata-kata tersebut lalu diurutkan. Mulai dari yang sering dipakai, hingga yang jarang digunakan.

Dari pola ini, kemudian dihitung nilai-nilai koefesien Zipf-Mandelbrot di dalamnya. Hasilnya ada tiga variabel menunjukkan kompleksitas fitur statistik dari nada dan fitur dari lagu itu. Ia merefleksikan pola pengulangan untaian nada pada lagu.

Komponen pita meme yang kedua adalah koefesien girasi. Di sini, peneliti membandingkan nada dan durasi pada satu waktu dengan waktu sebelumnya. Ia juga dapat diubah menjadi visualisasi gerak radial.

Proses ini menghasilkan parameter kerapatan sebuah lagu. Parameter itu mengukur seberapa jauh lagu itu terpisah dari garis linier. Nilai itu menunjukkan seberapat rapat (tingkat kepadatan) dari sebuah lagu ketika dimainkan.

Parameter ketiga adalah koefesien spiral. Hokky mengurutkan nada-nada dari lebih rendah ke lebih tinggi. Data ini lalu menunjukkan tinggi rendahnya eksplorasi nada-nada dari sebuah lagu. Koefisien spiral sendiri adalah nilai yang menggambarkan sejauh mana simpangan nada-nada dalam efek spiral terjadi. Adapun parameter ini mencerminkan dinamika nada pada sebuah lagu.

Parameter keempat dan kelima adalah entropi dan negentropi. Entropi adalah parameter menghitung tingkat ketidakteraturan sistem. Semakin teratur sebuah sistem, kian kecil nilai entropinya. Demikian pula sebaliknya.

Ia diukur melalui variasi nada dan durasi pada lagu. Semakin tinggi lompatan-lompatan dari kuantitas tinggi variasi nada, dan durasi nada yang digunakan, maka kian besar pula entropinya.

Lawan dari entropi adalah negentropi. Ia mengukur tingkat keteraturan atau organisasi struktural lagu. Semakin besar nilai negentropi sebuah sistem, maka kian besar pula tingkat keteraturan di dalam sistem itu.

Sampai di situ, Hokky lalu mengolah semua data pita meme itu menjadi menjadi matriks jarak antar artefak lagu tradisional. Jarak ini yang kemudian ditransformasikan ke pohon filomemetika motif lagu tradisional Indonesia.

Hokky akhirnya meletakkan hasilnya pada sebuah gambar lingkaran yang merujuk pada pengelompokan lagu. Lagu dari daerah sama cenderung berkumpul dalam satu kelompok.

Hasilnya memang mencengangkan. "Saya stres," ujar Hokky. Soalnya dia tak menyangka lagu-lagu itu berkumpul seperti asalnya. Dia lalu mengisahkan bagaimana ada sejumlah lagu yang tidak diketahui asal usulnya. Tanpa perlu mendengarkan lagu itu, data nada dan durasinya dimasukkan ke aplikasi komputer. "Secara probabilistik dapat diketahui dari daerah mana lagu itu berasal,” ujarnya.

Dengan teknik penelitian itu, akhirnya Hokky bisa melacak daerah asal-usul lagu Rasa Sayange. Lagu itu, dalam peta yang disebutnya “phylomemetic” berada di kelompok lagu yang berasal dari Kepulauan Maluku.

“Ia berada sangat jauh dari kelompok lagu dari Provinsi Riau, yang memiliki karakteristik sangat dekat dengan Malaysia. Analisis ini menunjukkan sangat kecil peluang, atau mendekati mustahil, lagu itu berasal dari Malaysia,” kata Hokky.

Gerakan mendata

Teknik analisis lagu itu telah pula diterapkan ke ratusan lagu daerah. “Sudah ada sekitar 500 lagu berhasil terkumpul dari seluruh Nusantara,” kata Hokky. Tetapi jumlah ini masih relatif sedikit, karena ada ribuan lagu tradisional di seluruh penjuru Indonesia.

“Penelitian ini juga bisa dilakukan kalau kita punya data banyak lagu-lagu tradisional di Indonesia,” kata Hokky. Ketika data itu ada dan bisa diakses publik, banyak hal berguna bisa dilakukan. "Misalnya menambah wawasan kita akan pola, mempelajari keanekaragaman budaya di Indonesia, dan lain-lain,” ujarnya.

Untuk itu, Hokky mengajak warga Indonesia agar mendukung Gerakan Sejuta Data Budaya. Caranya turut mengirimkan data kebudayaan tradisional Indonesia ke situs www.budaya-indonesia.org.

Gerakan ini, kata Hokky, tak hanya mendata lagu tradisional, tetapi juga elemen motif kain, arsitektur, tarian, ornemen, pengobatan, naskah kuno, dan lain sebagainya. Upaya ini penting, agar menghindari klaim, dari pihak tidak bertanggungjawab di masa depan.

Setidaknya, dalam soal lagu tradisonal, pendekatan teori fisika Hokky dan kawan-kawan bisa menggoyang klaim Malaysia. Rasa Sayange, apa boleh buat, ternyata truly Indonesia. (tams/viva)

SEJARAH - Divisi ke-26 SS Grenadier Gömbös Divisi Ke-2 Hongaria





  • 64th Waffen Grenadier Regiment
  • 65th Waffen Grenadier Regiment
  • 66th Waffen Grenadier Regiment


Jakarta, LP - Divisi ke-26 SS Grenadier Gömbös Divisi Ke-2 Hongaria (26th Waffen Grenadier Division of the SS Gömbös (2nd Hungarian) adalah divisi yang namanya diambil dari negarawan dan tentara Hongaria yang bernama Gyula Gömbös de Jákfa (26 Desember 1886 sampai 6 Oktober 1936), yang juga adalah menteri perang dan juga perdana menteri, dia mendukung dan membawa Hongaria lebih dekat dengan Jerman. Nama divisi ini bisa juga disebut Divisi Hungaria. Lambang divisi ini hampir mirip dengan Divisi ke-25 Waffen SS Grenadier Hunyadi Divisi Pertama Hongaria.

Divisi ini dibentuk Maret 1945 di Neuhammer dan Bavaria. Dari sana mereka mundur dengan Divisi SS ke-25 Hunyadi ke Austria. Pemimpin unit ini adalah Generaloberst Jenö vitez Ruszkay-Ranzengerger.

Pada 4 Mei 1945 divisi ini berada di posisi defensif antara Vöcklabruck dan Timelkam. Para warga Hongaria menolak untuk melawan pasukan AS dan mundur ke daaerah Danau Ried Mond Gmunden, di mana mereka bergabung dengan Divisi SS ke-25.

5 Mei 1945 mereka menyerah kepada AS unit dekat Ternberg.

*Pada musim panas tahun 1944 SS Brigade Panzer ke-49 mengirim surat dari Denmark ke Prancis, di mana mereka mengumumkan bahwa Divisi baru ke-26 Panzer SS akan dibentuk, tetapi divisi ini hanya formalitas di atas kertas untuk jangka waktu singkat.

Pada musim semi 1944 Brigade SS Panzergrenadier ke-49 dibentuk pada kamp pelatihan unit tambahan di Königsbrück, yang seharusnya menjadi inti dari Divisi Panzer SS 26.

SS Junkerschule Tölz mendirikan kantor pusat, Divisi Unterführerschule di Laibach memberikan batalyon 1 dengan empat perusahaan, sebuah batalyon cadangan Arolsen memberikan batalyon 2 dengan empat perusahaan; sekolah polisi Dresden terdiri dari batalyon ke-3. Unit-unit tambahan di Ellwangen terdiri dari unit sepeda motor-pengintai; penghubung, pelatihan dan resimen tambahan di Nuremberg memberikanunit penghubung. SS Artillerieschule Beneschau memberikan unit artileri (Abteilung). Brigade itu dikirim untuk mempertahankan pantai selatan Esbjerg (Denmark) setelah pelatihan.

Setelah sekutu berhasil menembus bagian depan Jerman di Normandia, brigade itu cepat dikirim ke Prancis. Selama 16 Agustus 1944 dan 17 brigade itu diformat ulang di Compiègne-Meauy dan kemudian dikirim ke pertempuran. Unit ini memiliki pertempuran sengit sambil mundur sampai Chalon sur Marne dan di daerah tersebut mereka menderita kerugian besar. Sisa-sisa brigade digabung dengan Divisi SS ke-17 Götz von Berlichingen. Unit artileri diberikan kembali ke sekolah-SS Beneschau.


SS-Sturmbannführer Rolf Tiemann


Divisi Pemimpin:

SS-Sturmbannführer Rolf Tiemann
SS-Standartenführer Zoltan Pisky
SS-Standartenführer Laszlo Deak
SS-Oberführer Berthold Maack
SS-Brigadeführer Josef Grassy

(tams)



KESEHATAN - Singapura Jujur Terhadap Bahaya Rokok, Bagaimana Dengan Indonesia?


Jakarta, LP - Jika di Indonesia industri rokok tak jemu mempromosikan rokok beratribut 'light', 'low tar' dan 'mild', di Singapura rokok seperti itu akan tinggal kenangan. Sebab mulai Maret 2013, kata-kata 'light', 'low tar' dan 'mild' dilarang karena dianggap menyesatkan.

Selain itu, peringatan bergambar baru akan menggantikan peringatan sejenis yang saat ini diwajibkan tertera di bungkus rokok. Masih ada lainnya, yaitu kadar maksimum tar dan nikotin akan dikurangi. Label indikasi tar dan nikotin yang saat ini berada di bungkus rokok akan diganti dengan label baru yang berisi informasi kandungan zat kimia selain tar dan nikotin.

Hal di atas merupakan perubahan yang terjadi menyusul revisi UU Rokok (Pengawasan Periklanan dan Penjualan Tembakau) pada tahun 2010.

"Tidak ada bukti bahwa rokok 'light' dan 'mild' kurang berbahaya. Banyak perokok yang ingin menghentikan kebiasaan merokok namun menemukan kesulitan, cenderung beralih ke rokok dengan deskripsi itu (light/mild), karena mereka pikir rokok itu kurang berbahaya," ujar CEO Dewan Promosi Kesehatan, Ang Hak Seng, menjelaskan perubahan di UU tersebut, sebagaimana dilansir Asia One, Jumat (24/2/2012).

Sebuah survei yang dilakukan oleh HPB pada tahun 2009 menemukan bahwa 63 persen perokok percaya bahwa rokok 'light' kurang berbahaya dibanding rokok 'reguler', hanya 28 persen perokok yang menyebut tidak ada perbedaan antara keduanya.

"Oleh karena itu, penting bahwa Singapura melarang deskripsi menyesatkan tersebut. Larangan pelabelan menyesatkan itu akan mempengaruhi sekitar seperempat merek rokok yang saat ini dijual di Singapura," kata HPB.

Di UU baru itu, maksimum kadar tar dan nikotin dalam rokok akan dikurangi dari 15 mg dan 10 mg menjadi 1,3 mg dan 1,0 mg. HPB menekankan bahwa ini bukan batas "keamanan" dan "tidak ada tingkat peracunan dan ketergantungan yang dapat dianggap aman dalam rokok."

Peringatan kesehatan grafis pada bungkus rokok individual juga akan diperluas hingga ke kemasan karton. Dan cerutu kecil harus dijual dalam kemasan 20 bukan 10 seperti saat ini.

HPB itu mengatakan, briefing diadakan pagi ini untuk mengkomunikasikan perubahan pada industri tembakau tersebut. Industri tembakau diberi waktu sampai Maret tahun depan untuk melaksanakan perubahan ini. (tams/asia one)

SEJARAH - Divisi ke-25 Waffen SS Grenadier Hunyadi Divisi Pertama Hongaria








  • 61st SS Grenadier Regiment
  • 62nd SS Grenadier Regiment
  • 63rd SS Grenadier Regiment


Jakarta, LP - Divisi ke-25 Waffen SS Grenadier Hunyadi Divisi Pertama Hongaria (25th Waffen Grenadier Division of the SS Hunyadi (1st Hungarian) adalah divisi yang namanya diambil dari pahlawan nasional Hungaria dan pemimpin militer János Hunyadi (sekitar 1407 sampai dengan 11 Agustus 1456), yang 1441-1456 memimpin perjuangan kemerdekaan melawan Turki.


Divisi ini dibentuk pada bulan Mei 1944 di kota Neuhammer dimana perekrutan dimulai. Karena Tentara Merah Rusia terus bergerak cepat, lalu divisi yang masih sedang dibentuk harus mundur pada musim panas 1944. Pada bulan November 1944 mereka telah berjuang di Roth, Nuremberg, di mana mereka menderita kerugian besar. Seiring dengan Gömbös Divisi SS 26 mereka mundur Maret 1945 ke Austria. Ada sebagian divisi ke-17 Waffen SS dibentuk dari dua Divisi SS Hungaria. Meskipun hampir 40.000 orang menyatu di korps, para pemimpin tidak dapat melatih semua dari mereka dan unitpun tidak siap untuk menghadapi pertempuran. Pada 4 Mei 1945 perusahaan hanya memiliki satu pelopor dari Divisi SS ke-25 yang sudah siap untuk berperang dan ditinggalkan untuk melindungi Passau.

Beberapa pria menyerah kepada pasukan AS pada 5 Mei 1945 dekat Attersee.

Belum ada data berapa tentara yang mendapatkan salib besi Ritterkreuz.

















Lambang
:


Huruf H pada patch kerah menjadi simbol.




Divisi Pemimpin:

SS-Standartenführer Thomas Müller
SS-Brigadeführer Josef Grassy


(tams/eestileegion/hunyadi.co.uk)

Jumat, 24 Februari 2012

SEJARAH - Divisi ke-24 Waffen SS Tentara Gunung Karstjäger






  • 59th SS Mountain Regiment (Karstjäger)
  • 60th SS Mountain Regiment (Karstjäger)

Jakarta, LP - Divisi ke-24 Waffen SS Tentara Gunung Karstjäger (24th Waffen Mountain Division of The SS Karstjäger) adalah divisi yang dibentuk Pada bulan September 1943, selama gencatan senjata di Italia. Batalyon SS Karstwehr berada di Arnoldstein sebagai unit keamanan, yang berpartisipasi dalam operasi anti-partisan di Trieste, Udinese, Gorz dan di daerah markas Gradisca di Italia Utara. Pada bulan Juli 1944 unit ini tunduk pada SS Höhere und Polizeiführer Adriatisches Kustenland. Di markas Moggio perekrutan pada Selatan Tiroli Volksdeutsches dimulai. (Menurut beberapa data divisi memiliki 7.000 orang pada bulan Juli 1944).


Pembentukan divisi tersebut gagal karena tidak ada laki-laki yang cukup, tapi pada Desember 1944 brigade dibentuk dan dikirim ke pertempuran dengan para pendukung dan pasukan Inggris di Julian Alps. Beberapa tentara bergabung dengan SS Divisi ke-7 Prinz Eugen. Mereka yang selamat dari pertempuran dengit bergabung dengan laki-laki unit Wehrmacht dan polisi sisa Harmel
Kampfgruppe pada bulan April 1945. Pada Mei 1945 mereka menyerah kepada unit Inggris dan partisan.


Divisi
Pemimpin:

SS-Standartenführer Dokter Ing. merek
SS-Sturmbannführer Berschneider
SS-Sturmbannführer Werner Hahn
SS-Obersturmbannführer Adolf Wagner




SS-Obersturmbannführer Adolf Wagner



(tams)

Kamis, 23 Februari 2012

SEJARAH - Divisi ke-23 Relawan SS Panzergrenadier Nederland Divisi ke-1 Belanda








  • 48th SS Volunteer Panzergrenadier Regiment General Seyffardt (May 1944)
  • 49th SS Volunteer Panzergrenadier Regiment De Ruyter

Jakarta, LP - Divisi ke-23 Relawan Panzergrenadier Nederland Divisi ke-1 Belanda (23rd SS Volunteer Panzergrenadier Division Niederlande Kampfgruppe (1st Dutch) adalah divisi yang sebelumnya digunakan oleh Divisi ke-23 Waffen SS Tentara Gunung Kama Divisi ke-2 Kroasia (23rd Waffen Mountain Division Kama (2nd Croatian). Numerisasi angka divisi ke-"23" diserahkan ke divisi Nederland, setelah divisi Waffen SS Tentara Gunung Kama dibubarkan pada 31 Oktober 1944.

Pada tahun 1941, 2.500 pria Relawan Legiun Niederlande dibentuk dan berjuang di Front Timur sampai musim panas 1943 dan kemudian dikirim ke Thuringia. Setelah menerima 3.000 pria, Legiun itu diperluas pada 26 Oktober 1943 ke dalam Relawan Panzergrenadier SS Brigade 4 Nederland. Brigade itu memiliki 6.000 orang, 5.500 dari mereka adalah sukarelawan Belanda. Pada akhir 1943 mereka berpartisipasi dalam operasi terhadap para partisan Tito di Kroasia. Pada Januari 1944 unit dibawa ke depan Leningrad di mana ia menjadi sasaran III SS Panzer Corps dan berjuang di luar kantong Oranienbaum. Mereka mundur pada Januari 1944 sampai Estonia dan berjuang di jembatan Narva. Pada bulan Juli 1944 brigade mundur ke Hills Sinimäed, tapi SS ke-48 Resimen Umum Seyffardt dikepung dan dihancurkan. Pada bulan September 1944 mereka mundur ke dalam kantong pertahanan Courland. Pada bulan September brigade memiliki 6.530 pria. Pada bulan Desember 1944 brigade diperluas ke 23 SS Divisi Nederland.

SS-Brigadeführer Jürgen Wagner




Pada Januari 1945 divisi ini diambil dari Courland menuju Stettin dengan kapal. Mereka berpartisipasi dalam pertempuran di Pomerania, di bawah Stargard dan Stettin. Divisi ini menghadapi perang yang sengit dalam mempertahankan Berlin pada Fürstenwalde saat bulan April 1944, dan dalam pertempuran Halbe, mereka kehilangan lebih dari setengah laki-laki mereka. Kemudian divisi ini berusaha mencapai Elbe, tetapi hanya sejumlah kecil pria berhasil melakukan itu. Yang selamat lalu menyerah kepada AS unit di Magdeburg.












Keterlibatan '
Volksdeutsche ' Tentara Nederland Yang Berasal Dari Indonesia?

Foto ini berasal dari Mark Bando, peneliti sejarah Amerika yang khusus meneliti unit-unit pasukan Parasut Amerika. Dalam salah satu penelitiannya tentang Divisi Airborne ke-101, dia bertemu dengan Wilson Boback, salah seorang veteran yang ikut bertempur di Belanda dalam Operasi Market Garden bulan September 1944. Unit Boback berhadapan dengan bagian dari pasukan Landstorm Nederland (LN) (simpatisan Jerman di Belanda) dan Boback berhasil membunuh salah satunya. Dia kemudian menggeledah mayat si prajurit, dan menemukan sebuah foto yang jelas-jelas merupakan orang Indonesia (saat itu masih bernama Hindia-Belanda) yang sedang memakai seragam Legiun Nederland (kerah wolf’s hook plus perisai dan cufftitle buatan Belanda), bersama dengan helm khas Jerman berkilauan lengkap dengan lambang LN.

Kemungkinan orang itu memang orang indonesia yang menjadi prajurit NAZI, bisa kita simpulkan karena divisi itu adalah simpatisan NAZI dari Belanda yang notaben-nya saat itu belanda sedang menjajah Indonesia, dan orang itu mungkin tinggal di belanda dan menjadi tentara NAZI.

Hal ini memperlihatkan bahwa setidaknya ada satu orang Indonesia yang pernah menjadi tentara Waffen-SS, dan kemungkinan besar dia tidaklah sendiri!


Lambang:

Cuffband pada awalnya dengan Freiwilligen Legiun Niederlande, maka dengan Nederland; resimen nama Seyffardt Umum dan De Ruyter, di patch kerah anggota legiun mengenakan Wolfsangel simbol rahasia (1941-1943), kemudian simbol rahasia SS.

20 orang dari divisi menerima Ritterkreuz Salib Besi.



Divisi Pemimpin:

SS-Brigadeführer Jürgen Wagner

(tams/eestileegion)

INTERNASIONAL - Warga Afganistan Protes Pembakaran Al-Qur'an di Pangkalan Udara NATO

Jakarta, LP - Sekitar dua ribu warga Afganistan memprotes pembakaran Al Quran dan buku agama Islam di sebuah pangkalan udara Amerika di utara kota Kabul. Sebagian demonstran meneriakkan slogan-slogan anti Amerika, melempar batu dan membuat kebakaran- kebakaran kecil di luar pangkalan udara Bagram. Sementara itu para penjaga membalas dengan peluru karet.

Komandan pasukan Koalisi Internasional John Allen langsung mengeluarkan permintaan maaf dan memerintahkan penyelidikan atas kasus tersebut.

“Saya pastikan, saya janji bahwa ini tidak disengaja. Dan saya meminta maaf dengan tulus kepada siapapun yang tersinggung karena hal ini, kepada Presiden Afghanistan dan paling penting kepada orang-orang mulia Afghanistan.”

Allen mengatakan NATO akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan insiden ini tidak akan terjadi lagi”. Jendral Allen juga mengeluarkan perintah baru bahwa seluruh pasukan koalisi di Afghanistan harus menyelesaikan latihan untuk menangani dengan baik buku-buku keagamaan paling lambat 3 Maret.

Menurut pernyataannya latihan itu termasuk mengenali bahan-bahan keagamaan, kegunaannya, penanganan yang tepat dan penyimpanan. (tams/VOA)

Rabu, 22 Februari 2012

SEJARAH - Divisi ke-23 Waffen SS Tentara Gunung Kama Divisi ke-2 Kroasia






  • 55th Waffen Gebirgsjäger Regiment
  • 56th Waffen Gebirgsjäger Regiment
  • 57th to 58th Waffen Gebirgsjäger Regiment
Jakarta, LP - Divisi ke-23 Waffen SS Tentara Gunung Kama Divisi ke-2 Kroasia (23rd Waffen Mountain Division Kama (2nd Croatian) merupakan divisi yang direkrut mulai pada bulan Juni 1944 di Bosnia.

Divisi ini dibentuk karena tekanan dari Tentara Merah, lalu bergeraklah divisi Kama ini yang kemudian dibentuk dan dilatih dengan cepat. Pada 26 September 1944 divisi ini didistribusikan ke unit yang berbeda. Pasukan dari Jerman dan petugas Volksdeutsche dan perwira muda bergabung dengan Kampfgruppe Hanke di Divisi SS ke-13 Handschar.

Divisi ke-23 Waffen SS Tentara Gunung Kama Divisi ke-2 Kroasia, adalah Waffen-SS gunung infanteri yang terdiri dari perwira Jerman dan tentara Muslim Bosnia selama Perang Dunia II. Dinamakan Kama diambil dari sebuah belati kecil yang digunakan oleh gembala Balkan, salah satu dari tiga puluh delapan divisi diterjunkan oleh Waffen SS selama Perang Dunia II. Divisi ini dimulai pembentukannya pada tanggal 19 Juni 1944, tetapi tidak pernah sepenuhnya didirikan dan tidak pernah melihat tindakan sebagai pembentukan, namun elemen divisi melakukan pertarungan singkat di selatan Hungaria pada awal Oktober 1944. Divisi ini secara resmi dibubarkan pada 31 Oktober 1944, penunjukan numerik "23" diberikan kepada Grenadier Relawan SS Panzer 23 Divisi Nederland setelah SS Kama dibubarkan

Lambang:



Divisi Pemimpin:

SS-Standartenführer Helmuth Raithel
SS-Oberführer Gustav Lombard

















SS-Standartenführer Helmuth Raithel







(
tams)

SEJARAH - Divisi ke-22 SS Relawan Kavaleri Gunung Maria Theresia






  • 17th SS Cavalry Regiment (September 1944)
  • 52nd SS Cavalry Regiment
  • 53rd SS Cavalry Regiment
  • 54th SS Cavalry Regiment

Jakarta, LP - Divisi ke-22 SS Relawan Kavaleri Gunung Maria Theresia (22nd SS Volunteer Cavalry Division Maria Theresia), merupakan divisi yang namanya diambil dari Ratu Maria Theresia dari Austria (13 Mei 1717 - 29 November 1780) dari Dinasti Hapsburg, yang memiliki perseteruan dengan Raja Prusia yang bernama Friedrich Agung.

Divisi ini dibentuk pada musim semi 1944 di Hungaria dari dua resimen antaraVolksdeutches (pribumi) Hungaria dan SS ke-17 Kavaleri Resimen tersebut (yang dibentuk dari 3 Resimen SS Reiter) veteran dari Divisi SS ke-8 Florian Geyer. Hanya pembentukan Resimen SS-17 dan ke-52 selesai ketika unit-unit yang dikirim untuk berperang di bawah Debrecen. Pada bulan Oktober 1944 Resimen ke-53 SS bergabung dengan mereka.

Dari November 1944 sampai Februari 1945, divisi ini dan SS ke-8 Divisi Florian Geyer berjuang di garnisun Budapest, di mana mereka memiliki perkelahian jalanan yang sengit dengan Tentara Merah Rusia. Divisi ini mengalami kerugian dalam pertempuran. Dari Hungaria sedikit yang selamat dan lain lain tetap menjadi SS baru Brigade Ney dibentuk dan pemimpinnya adalah SS-Obersturmbannführer Dokter Karoly Ney. Brigade mundur Mei 1945 ke Austria, di mana mereka berjuang di bagian depan Wina.


Simbol dari divisi, bunga jagung terpampang di perisai divisi yang diadopsi karena merupakan bunga favorit Ratu Maria Theresia




Lambang:

Bunga Karstblum itu simbol pada patch kerah.

3 orang dari divisi ini menerima Ritterkreuz Salib Besi.



Divisi Pemimpin:

SS-Brigadeführer Agustus Zehende
(tams)

Selasa, 21 Februari 2012

SEJARAH - Divisi ke-21 Tentara Gunung Waffen SS Skanderbeg Albania






  • 50th Waffen Gebirgsjäger Regiment of the SS
  • 51st Waffen Gebirgsjäger Regiment of the SS

Jakarta,LP - Divisi ke-21 Tentara Gunung Waffen ϟϟ Skanderbeg Albania (21st Waffen Mountain Division of the SS Skanderbeg (1st Albanian), namanya diambil berasal dari pahlawan nasional Albania dan pemimpin militer Gjergj Kastrioti Skanderbeg (lahir sekitar 1405, meninggal pada tanggal 17 Januari 1468), yang memimpin perjuangan kemerdekaan anti-Turki.

Divisi ini dibentuk pada Januari 1944 tetapi pembentukan sebenarnya dimulai pada musim panas 1944 di Kosovo. Pada bulan September 1944 divisi ini memiliki 6.500 tentara Albania.

Pada Oktober 1944 divisi ini berpartisipasi dalam operasi anti-partisan. Ada sekitar 1.300 tentara divisi ini dipecat. Parag Kampfgruppe Skanderbeg dibentuk dari staf Jerman dan saat penggabungan dengan Resimen 14 SS ke-7 SS Gunung Divisi Prinz Eugen.

Dari Desember 1944 sampai Januari 1945 divisi ini berjuang di bawah Zwornik, Bjellina dan Brcko. Pada bulan Februari 1945 mereka berjuang di bagian depan Oder.







Lambang:

Cuffband Skanderbeg; kepala kambing adalah simbol Skanderbeg pada patch kerah, juga simbol-simbol rahasia SS; lambang gunung unit pada lengan.

Belum ada data berapa tentara yang mendapatkan salib besi Ritterkreuz .

Divisi Pemimpin:

SS-Oberführer Agustus Schmidhuber (sampai Agustus 1944)
SS-Obersturmbannführer Graaf (sampai Januari 1945)
(tams)

MUSIK - Sepuluh Fakta Menarik Tentang Kurt Cobain

Jakarta, LP - Penggemar musik di dunia terutama grunge, pasti tak ada yang tak kenal Kurt Cobain. Ya, siapa lagi pastinya dia pentolan grup band Nirvana yang lahir pada tanggal 20 Februari 1967. Sayangnya, karir musik Cobain harus berakhir bersamaan dengan keputusannya untuk mengakhiri hidup pada 5 April 1994. Di saat namanya dan bandnya tengah naik daun, entah mengapa sepertinya musisi yang satu ini belum siap menerima kesuksesan besar. Cobain pun memutuskan mengakhiri hidupnya.

Musisi yang sangat berpengaruh pada masanya bahkan hingga saat ini, meninggalkan sang istri Courtney Love, serta seorang putri, Frances Bean Cobain. Dan pada kesempatan mengenang 45 tahun lahirnya Cobain yang jatuh pada hari Senin (20/2), inilah fakta menarik tentang penulis lagu dan gitaris Nirvana ini. Mari kita simak bersama!




1. Cobain sudah mengenal musik sejak usia dini. Alat musik pertama yang ia dapat adalah satu set drum plastik bergambar Mickey Mouse.

2. Setelah orang tuanya bercerai, Cobain kemudian tinggal bersama ayahnya di sebuah trailer. Pada tahun-tahun tersebut, itu dia juga mendapat hadiah sebuah mini bike, Yamaha Enduro 80. Setiap hari bermain sepeda di seputar tempat tinggalnya, dan menjadi perhatian orang-orang di sana.

3. Cobain pernah melakukan pelecehan seksual pada seorang kawan sekolahnya yang keterbelakangan mental. namun dia lolos dari tuduhan karena kurangnya bukti. Perempuan itu tidak bisa menunjukkan orang (Cobain) yang melakukan pelecehan lewat foto di buku tahunan karena memang Cobain tidak ikut berfoto dalam buku tahunan tersebut.

4. Cobain tak pernah mau menyebut musiknya beraliran grunge. Dia sendiri benci dengan istilah "grunge". Dia lebih suka menyebut musiknya sebagai aliran punk rock atau alternative rock.

5. Pada tahun 1982, Cobain membuat film yang berjudul KURT COMMITS BLOODY SUICIDE. yang menceritakan sisi gelap Cobain akibat perceraian orang tuanya. Ada adegan di mana dia memotong pergelangan tangannya sendiri dengan menggunakan potongan kaleng minuman.

6. Cobain mengaku mempunyai bakat keturunan untuk bunuh diri. Salah seorang kakeknya, Burle Cobain (kakak tertua dari kakek Kurt, Leland Cobain) mengakhiri hidupnya dengan cara menembakkan pistol kaliber 38 di perut dan kepalanya.

7. Berdasakan sebuah buku diskografi Kurt Cobain, HEAVIER THEN HEAVEN, saudara perempuan Cobain mengungkapkan bahwa ketika Cobain masih anak-anak, ia pernah menyatakan ingin bergabung ke dalam 27 Club, yaitu club musisi yang meninggal di usia 27 tahun. Dan dia mewujudkannya!

8. Sebelum bunuh diri, Cobain menulis surat untuk Boddah, teman khayalannya sejak kecil, di sebuah kamar gelap. Ia kemudian menghisap rokok Camel Light, menenggak beer Barq's, dan menyuntikkan heroin jenis black tar ala Meksiko ke dalam tubuhnya.

9. Shotgun yang dipakai Kurt Cobain untuk bunuh diri adalah jenis Remington-M11 yang biasa dipakai pemburu menembak bebek dan burung. Shotgun jenis tidak akan membuat tubuh hewan buruan pecah. Ini juga yang menyebabkan kepala Cobain tidak hancur saat peluru menembus dagunya.

10. Spektakuler! Sekitar tujuh ribu orang berkumpul di taman Seattle Center untuk menghadiri pemakaman Kurt Cobain pada tanggal 10 April. Dengan duka mendalam, mereka semua mengiringi kepergian seorang bintang rock yang mengubah dunia musik di tahun 90an itu.

Dan dunia pun kehilangan sosok seorang Cobain yang tengah dipuja-puja pada jaman itu. Sayang sekali, ia harus mengakhiri hidupnya di puncak suksesnya sebagai musisi dunia. Jadi, di akhir lunturan pena, selamat ulang tahun, Cobain! Nama dan karyamu menjadi legenda yang tak akan pernah terlupakan. (tams/kpl)