Senin, 11 Maret 2013

TRAVELA - Keindahan Yang Terselip Dari Stasiun Lebak Jero

Stasiun Lebak Jero dari kejauhan (tams)
Jakarta, LP - Stasiun Kereta Api Lebak Jero (LBJ) merupakan salah satu stasiun tertinggi yang bertengger dengan ketinggian 818 mdpl. Stasiun yang berada di Kadungora, Garut, Jawa Barat ini memiliki pesona wisata tersendiri.
Stasiun ini tidak memiliki sesuatu yang memiliki nilai komersial, hanya ada tersedia dua baris bangku penumpang, dan tak ada loket penjualan tiket yang besar atau warung/ kios berjualan, ini karena stasiun Lebak Jero merupakan stasiun persilangan saja namun apa bila terpaksa harus kedatangan tamu alias persilangan KA maka prosesnya cukup melelahkan karena harus maju dan mundur. Mengapa demikian, Stasiun LBJ hanya memiliki satu jalur bersilang yang panjang tak sampai satu rangkaian KA yang rata-rata berjumlah delapan gerbong atau lebih. Stasiun LBJ hanya disinggahi KA Lokal saja, untuk KA yang berhenti hanya ada KA Lokal Si Mandra jurusan Cibatu-Purwakarta sesuai T100, selebihnya KA yang masuk stasiun Lebak Jero pasti berjalan langsung.

Peralatan kelengkapan stasiun nampak terlihat sisa peninggalan Belanda, dari mulai wesel, peralatan layanan sinyal, rumah/ bangunan stasiun bahkan sinyal-nya. Stasiun LBJ hanya memugar bagian atapnya dan dinding ruang tunggu saja.

Kontur alam yang indah karena diapit oleh gunung-gunung dan pebukitan, jembatan serta kondisi lintasan KA yang berkelok tajam, cocok bagi para pecinta KA atau yang gemar fotografi dengan memanfaatkan kameranyal membidik dari segala titik dan 'angle'.

ari stasiun Lebak Jero ke arah barat (Nagrek) jalurnya lebih terlihat menanjak dan sebaliknya bila ke arah timur (Leles) lebih terlihat menurun sehingga setiap KA yang melintas menuju timur maka pengereman sudah dimulai di stasiun Lebak Jero ini. Stasiun ini juga dapat dikatakan "pertengahan" antara Daop di Pulau Jawa (menurut versi para RailFans...)

Bicara akses atau jalan masuk/ keluar Stasiun Lebak Jero jangan dibayangkan seperti stasiun lainnya yang luas beraspal dengan tempat parkir luas. Untuk tiba ke stasiun yang jaraknya sekitar 700 meter dari jalan raya Garut-Nagreg hanya ada gang perkampungan, selanjutnya melintasi jalan kecil yang licin sekitar 100 meter dan hanya bisa dilintasi satu motor dengan tanjakan curam, sesampainya di stasiun ini langsung menghadapi lintasan utama sekaligus halaman stasiun tersebut.

Keunikan dari Stasiun Lebak Jero adalah memiliki jalur menikung yang tajam padalajurnya (tams)


Itulah sekilas tentang stasiun Lebak Jero....

Tanpa disadari kehadiran Stasiun LBJ ini sebenarnya mampu menjadi daya tarik wisata. Diharapkan stasiun ini dapat secara maksimal digunakan untuk pariwisata juga edukasi mengenai kereta api, khususnya untuk kegiatan railfans, dan mampu mempromosikan segala isi perkereta apian karena cukup lengkap infra struktur-nya bila dilihat dari keunikannya.
Berikut foto-foto Stasiun Lebak Jero:

Sunrise di Stasiun Lebak Jero (tams)
KA. Turangga melintas dari arah timur Stasiun Lebak Jero (tams)
Argo Wilis melintas langsung Stasiun Lebak Jero dari arah barat (tams)
Sebuah keberuntungan, tiba-tiba muncul KA inspeksi dari Daop 2 Bandung (tams)
Stasiun LBJ dari atas bukit (tams)
KA. Pasundan melintas membentuk huruf 'S' saat melintasi tikungan Stasiun Lebak Jero (tams)
Gagah dan lincahnya si kuda besi yang berjalan meliuk (tams)
 (Tams)

2 komentar:

  1. saya ingat, ini salah satu dr dua stasiun (yg satunya lagi klo ga salah Warung Bandrek) yang letaknya di atas perbukitan di antara belantara hutan di jalur KA selatan.

    BalasHapus