(bbc)
Tak berhenti sampai di situ saja. Ramirez tukang sampah yang juga musisi itu kemudian tergerak menggelar malam dana di 'The 100 Club' sebuah klub musik bergengsi di London, akhir pekan lalu. Setelah menggelar malam dana di The 100 Club, Ramirez lalu menggelar acara serupa di klub jazz ternama di Oxford Street, London. Ramirez dan grup bandnya juga main di situ, memainkan lagu-lagu dalam irama jazz dan blues. Sedikitnya 150 orang hadir dalam acara tersebut.
'Ramirez Charity Group' dadakan itu berhasil mendapatkan dana sebesar 1.500 poundsterling atau sekitar Rp 21 juta dari penjualan tiket dan belum termasuk 'raffle tickets' malam itu.
Usai konser, Ramirez mengatakan bahwa tujuannya tak sekadar bisa membantu para tukang sampah bisa membeli gerobak baru sendiri. Tapi juga bisa menyekolahkan anak-anak mereka.
"Saya ingin membantu Imam dan teman-temannya mendapat gerobak baru, dan mudah-mudahan bisa kami kirim ke Jakarta dalam dua atau tiga bulan ini," kata Wilbur Ramirez selepas bernyanyi di 'The 100 Club', Oxford Street, London.
Imam adalah tukang sampah Jakarta yang dijadikan profil oleh BBC dalam program "Toughest Place to be a Binman". Dalam acara tersebut diungkap juga soal perbandingan tukang sampah di London dan Jakarta.
Ramirez sempat 'mencicipi' menjadi tukang sampah di Jakarta selama 10 hari menemani Imam Syafi di kawasan Guntur, Jakarta Selatan berkeliling mengumpulkan sampah di kawasan perumahan. Pengalamannya itu diudarakan dalam acara televisi BBC 'Toughest Place to be a Binman' Februari lalu. (tams/bbc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar