Jakarta, LP - Panzergrenadier-Division "Großdeutschland" (baca: Grossdoischland) atau Divisi Infanteri Bermotor "Jerman Akbar" merupakan salah satu unit tempur Angkatan Darat Jerman yang karena aksinya selama Perang Dunia II bisa dikatakan tergolong elit. Hanya saja, seperti terhadap unit-unit lainnya, sering terjadi kerancuan tentang induk satuan ini. Ada yang mengatakan bahwa Divisi Großdeutschland yang aslinya berada di bawah komando Heer Hitler ini merupakan bagian dari Waffen-SS, padahal bukan! Sebetulnya, cikal bakal Großdeutschland sudah ada sejak sebelum Hitler tampil sebagai penguasa Jerman. Pasukan yang dibentuk tak lama sesudah Perang Dunia I berakhir (1921) itu bernama Wachtregiment Berlin (Resimen Jaga Berlin) dan bertugas sebagai pasukan parade saja, bukan untuk bertempur.
Sejarah Wachtregiment Berlin sampai menjadi pasukan elit Großdeutschland tak bisa dilepaskan dari perjalanan karir Hitler yang kemudian sukses menjadi penguasa tunggal Nazi Jerman. Bisa dikatakan, Großdeutschland merupakan salah satu kekuatan yang mampu menopang mesin politik Nazi sekaligus mesin perang yang terbukti sangat andal di medan tempur. Padahal awal pembentukan pasukan yang merupakan salah satu kebanggaan Hitler itu, sesuai Traktat Versailles, bukan untuk bertempur tapi hanya sebagai pasukan parade kota Berlin! Namun, sejarah panjang Jerman yang selalu diwarnai pertarungan dan didukung oleh ambisi Hitler yang ingin balas dendam dengan cara menguasai Eropa, Deutchland Uber Alles (Jerman di atas segala-galanya), ternyata berhasil mencetak Großdeutschland berubah jadi pasukan yang ganas.
Embrio pembentukan Wachtregiment Berlin sendiri memang didorong oleh situasi Jerman yang sedang kacau balau. Ditengah ketidakteraturan ekonomi dan politik di Jerman kala itu, kelompok partai yang beraliran Fasis dan Komunis yang saling berseteru justru makin menambah parah keadaan. Mereka saling “bantai” di jalanan, nyaris tak tertahankan. Untuk menghindari keadaaan lebih runyam dan mengarah kepada pecahnya revolusi, pasukan pengawal Berlin, Wachtregiment Berlin akhirnya “terpaksa” dibentuk. Selain bertugas mengamankan embrio republik Weimar yang baru berdiri, Wachtregiment juga secara rutin mengadakan parade dan tugas-tugas pengawalan di ibukota. Hanya saja umur Wachtregiment tidak lama karena pada bulan Juni ditahun yang sama, pasukan parade ini dibubarkan. Selanjutnya, unit ini dibentuk-ulang menjadi Kommando der Wachtruppe dan mempunyai tugas yang tak jauh beda dibandingkan dengan Wachtregiment.
Kommando der Wachtruppe terdiri dari tujuh kompi yang masing-masingnya diambilkan dari salah satu dari tujuh divisi yang diijinkan oleh Traktat Versailles. Setiap kompi bertugas selama tiga bulan sebelum kembali ke induk divisinya. Dengan tugas dan tampilan seperti ini, Wachtruppe tak ubahnya Reichswehr (Angkatan Bersenjata Jerman pasca PD 1 dan pra-Nazi).
Kommando der Wachtruppe bermarkas di Barak Moabit. Setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan Sabtu, Kommando der Wachtruppe selalu tampil di depan publik dalam upacara peralihan jaga. Dalam upacara tersebut terlihat betapa modisnya Kommando der Wachtruppe lengkap dengan segala atribut kebesaran serta langkah kaki tegap dan demo senjata di depan pintu gerbang Brandenburg, padahal ekonomi Jerman saat itu tengah morat-marit! Di sejumlah negara hingga detik ini, tradisi peralihan jaga merupakan tontonan menarik dan menjadi objek wisata. Seperti di Inggris, upacara serupa diselenggarakan setiap hari pada musim semi dan musim panas serta pada hari tertentu pada musim gugur dan musim dingin di Istana Buckingham. Sementara di Indonesia, tradisi ini pernah populer di lingkungan pengawal istana presiden dengan Parade Senja yang digelar setiap akhir minggu.
Selain upacara peralihan jaga, Kommando der Wachtruppe juga punya seremoni di hari Minggu, Selasa dan Kamis bersama resimen musik. Kegiatan rutinnya adalah melakukan aksi kirab kota dari barak melintasi Gerbang Brandenburg dan berakhir di Monumen Perang. Kemegahan parade ini masih bisa dilihat pada saat ini dalam pergantian jaga Queen’s Guard di Istana Buckingham, Inggris.
Tak lama setelah Adolf Hitler dipilih sebagai Reichskanzler pada tahun 1933, Wachtruppe direorganisasi dengan identitas baru sebagai Wachtruppe Berlin. Pada tahun 1936, unit ini bertambah besar dengan menjadi delapan kompi. Pada Juni 1937, unit ini sekali lagi diberi nama baru yaitu Wacht Regiment Berlin. Dalam sisitem baru ini, rotasi personel dilakukan per-enam bulan.
Ketika Perang Dunia Pertama berakhir dan Jerman mengalami kekalahan, negara yang dalam situasi kalah dan tidak diperhitungkan itu lebih banyak dipandang sebagai institusi politik daripada sebuah negara. Oleh karenanya pasukan keamanan atau divisinya masih memakai nama sesuai wilayah masing-masing. Misalnya Saxon, Prusia, Bavaria atau Baden. Barulah setelah dibawah kendali NSDAP (Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei), negeri ini berubah wujud menjadi Deutschland Raya, sesuai dengan rencana dan visi partai yang berjuang demi Jerman Raya, yang mencakup semua orang-orang dibawah satu panji dengan ibukota Berlin, nama Deutchland kembali ke nama asal Germania yang kemudian diubah lagi menjadi Großdeutschland. Satuan pengawal kehormatan bagi Großdeutschland pun dibentuk dan munculah Wachtregiment Berlin.
Kebutuhan pasukan pengawal rupanya diperlukan juga bagi posisi Hitler yang secara perlahan makin penting, maka diambillah prajurit pilihan dari Wachtregiment Berlin yang kemudian menjadi tentara fanatik Hitler. Walaupun ide pengawal pribadi Hitler semula akan diambilkan dari SS, sebuah detasemen kecil dari Wachtregiment akhirnya dicomot untuk menjadi pengawal pribadi Sang Führer. Unit ini disebut sebagai Fiihrer Begleit (Pengiring Pemimpin) dan pada perkembangan selanjutnya membiak hingga seukuran divisi. Sebagai komandannya ditunjuk seorang perwira cemerlang peraih Pour le Mérite dalam Perang Dunia Pertama. Namanya adalah Erwin Rommel...
Di bawah komando Hitler, Wachtregiment yang semula hanya bertugas sebagai pasukan parade secara perlahan mulai berubah menjadi pasukan tempur. Pada tahun 1939, ketika posisi politik Hitler makin mantap dan melihat kenyataan bahwa partai Nazi harus ditopang oleh sayap militer yang andal, nama Wachtregiment diubah dengan nama yang lebih garang: Infanterie-Regiment Regiment Großdeutschland. Hitler bahkan mengangkat dirinya sebagai komandan tertinggi, dari Großdeutschland. Mulai saat itu para personel Großdeutschland mendapatkan latihan militer setaraf angkatan darat, tapi dari segi identitas dan kepangkatan maka anggota Großdeutschland yang kemudian menjadi pasukan elit setaraf Waffen-SS itu memiliki ciri khas tersendiri.
INSIGNIA
Pasukan Großdeutschland mulai terlibat perang saat Jerman menginvasi Polandia pada tanggal 1 September 1939. Setahun berikutnya, ketika Jerman melancarkan serbuan ke Prancis, personil Großdeutschland yang memiliki kemampuan tempur dengan kendaraan lapis baja dan lintas-udara, turut memperkuat Panzergruppe Guderian yang dikomandani oleh sang jenderal perancang Blitzkrieg, Generaloberst Heinz Guderian. Saat pasukan lintas-udara Großdeutschland sukses melakukan serbuan udara di Belgia, pasukan daratnya yang memperkuat Korps Panzer Guderian bahkan secara gampang menggasak sejumlah kota penting Prancis. Alhasil hanya dalam enam minggu, seluruh Prancis berhasil ditaklukkan!
Tahun 1941 ketika Jerman mulai mengincar Rusia, Großdeutschland ditingkatkan statusnya menjadi satu divisi penuh dan terdiri dari dua resimen. Pembagiannya mencakup Regiment Großdeutschland 1 dan 2 yang diperkuat oleh lima batalyon tempur, satu batalyon altileri dan unit-unit pendukung lainnya.
Tugas divisi Großdeutschland pun makin kompleks, yaitu sebagai pendukung satuan lapis baja, personel anti-serangan udara, awak artileri dan senjata serbu berat lainnya. Kekuatan Großdeutschland kemudian dikerahkan secara penuh dalam operasi tempur menyerbu Rusia yang dinamakan sebagai Unternehmen Barbarossa (Operasi Barbarossa). Prestasi Großdeutschland langsung terbukti saat mereka berhasil merangsek ke wilayah Rusia Selatan sebelum musim dingin tiba.
Pada saat mulai menyerbu Rusia inilah, Großdeutschland direorganisasi lagi dengan menambahkan titel 'Grenadier'. Nama resimen Großdeutschland 1 kemudian diubah menjadi Grenadier-Regiment Großdeutschland, sementara resimen Großdeutschland 2 berganti nama menjadi Füsilier-Regiment Großdeutschland. Setelah berubah nama, pamor kedua resimen tersebut makin menanjak lagi ketika mereka berhasil memasuki kota Stalingrad dan terlibat pertempuran sengit selama berbulan-bulan.
Pada bulan Juni 1943, divisi Großdeutschland secara resmi dikelaskan sebagai pasukan tempur infanteri lapis baja dan bernama Panzergrenadier-Division. Dua resimen infanteri Großdeutschland kemudian lebih dikenal dengan nama Panzergrenadier-Regiment Großdeutschland dan Panzer-Füsilier-Regiment Großdeutschland. Dua unit lapis baja elit itu lalu ditugaskan oleh Hitler untuk menyerbu medan laga Kursk dengan menggunakan tank andalan Jerman, Tiger. Setelah berhasil mengusai Kursk dan terlibat duel tank massal, dua resimen itu meneruskan kampanye serbuan menuju kota Dniepr dan selanjutnya melakukan gerak mundur kearah Prusia Timur serta Latvia.
Pada bulan November 1944, saat Jerman dipukul mundur oleh Rusia dan secara perlahan melakukan gerakan mundur menuju negaranya sendiri, Panzergrenadier-Division Großdeutschland kembali direorganisasi dalam dua nama berbeda. Panzerkorps-Großdeutschland dan Brandenburg-Division. Divisi Brandenburg kemudian dikenal lewat aksi pasukan komandonya yang dipecah dalam unit-unit kecil, yaitu Kommando Brandenburg. Banyak kisah menarik tentang aksi pasukan yang sangat loyal terhadap Hitler dan rela mati demi Jerman Raya itu.
Sebagai kekuatan utama untuk mempertahankan negaranya sampai tetes darah terakhir, dua kekuatan kebanggan Hitler itu bertempur habis-habisan meskipun mereka menyadari, Nazi Jerman sebentar lagi akan runtuh. Aksi Großdeutschland bahkan sempat membuyarkan sekutu ketika mereka berhasil membuat kocar-kacir pasukan Amerika dalam Battle of the Bulge, bulan Desember 1944-Januari 1945. Namun di akhir perang, ribuan personel Großdeutschland memilih untuk menyerahkan diri kepada pasukan AS karena dianggap lebih beradab dibandingkan Tentara Merah Rusia. Akan tetapi, tentara AS yang tak mau kerepotan akhirnya menyerahkan para tawanan Großdeutschland kepada Tentara Rusia dan mulai saat itu mereka terpaksa menjalani hukuman kerja paksa selama bertahun-tahun di gulag Siberia yang terkenal kejam.
Generalleutnant Hermann Balck
Daftar Komandan:
Generalleutnant Hermann Balck: Pembentukan - Mei 1943
Oberst Hyazinth Graf Strachwitz von Groß-Zauche (sementara): Mei 1943
Generalleutnant Hermann Balck: Mei 1943 - 30 Juni 1943
Generalleutnant Walter Hoernlein: 30 Juni 1943 - 31 Januari 1944
Generalleutnant Hasso von Manteuffel: 1 Februari 1944 - 8 Maret 1944
Oberst Otto Büsing (sementara): 8 Maret 1944 - April 1944
Generalleutnant Hasso von Manteuffel: April 1944 - 1 September 1944
Generalmajor Karl Lorenz: 1 September 1944 - 1 Februari 1945
Generalmajor Hellmuth Mäder: 1 Februari 1945 - 8 Mei 1945
Kepala Staff Divisi:
Major Cord von Hobe: 1 April 1942 - 15 Desember 1942
Oberst i.G. Oldwig von Natzmer: 15 Desember 1942 - 19 Juli 1944
Oberstleutnant i.G. Carl-Gideon von Claer: 1944 - 1945
Peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes:
Schwerter:
1. Niemack, Horst [69. Sw] 04.06.1944 Oberst Kdr Pz.Füs.Rgt “GD”
Eichenlaub:
2. Burg, Jörg [604. EL] 04.10.1944 Oberleutnant d.R. Chef 7./Pz.Rgt „GD“
3. Diddens, Diddo S.[=Siebels] [501. EL] 15.06.1944 Oberleutnant d.R. Chef 1./Stug.Brig „GD“
4. Lorenz, Karl [395. EL] 12.02.1944 Oberst Kdr Gren.Rgt „GD“
5. Remer, Otto-Ernst [325. EL] 12.11.1943 Major Kdr I./Gren.Rgt (mot) „GD“
6. Schroedter, Erich [808. EL] 28.03.1945 Rittmeister Kdr Pz.Aufkl.Abt „GD“
7. Warschnauer, Horst [753. EL] 24.02.1945 Hauptmann Kdr Pz.Pi.Btl „GD“
Ritterkreuz:
Stab :
8. Natzmer von, Oldwig 04.09.1943 Oberst i.G. Ia Pz.Gren.Div „GD“
Panzergrenadier-(Grenadier-) Regiment "GD“ :
9. Bielig, Martin 07.10.1944 Oberfeldwebel Zugführer i. d. 13./Pz.Gren.Rgt „GD“
10. Czorny, Wilhelm 04.10.1944 Gefreiter MG-Führer i. d. 2.(gep.)/Pz.Gren.Rgt „GD“
11. Famula, Günther 04.05.1944 Leutnant d.R. Zugführer i. d. 5.(Pz.Kp)/V./Gren.Rgt „GD“ [Pz.Kgr. Strachwitz]
12. Heesemann, Wolfgang 17.02.1945 Oberst Kdr Pz.Gren.Rgt „GD“
13. Konopka, Gerhard 29.08.1943 Oberleutnant d.R. Führer II./Gren.Rgt (mot) „GD“
14. Pfau, Otto 23.03.1945 Hauptmann Führer I./Pz.Gren.Rgt „GD“
15. Schwarzrock, Rudolf 19.08.1944 Major Kdr I./Pz.Gren.Rgt „GD“
16. Sommer, Clemens 18.01.1945 Major Kdr II./Pz.Gren.Rgt „GD“
Panzerfüsilier–(Füsilier-) Regiment „GD“ :
17. Basse von, Hans-Dieter 10.09.1944 Major Kdr I./Pz.Füs.Rgt „GD“
18. Böhnk, Georg 18.02.1945 Oberleutnant Führer II./Pz.Füs.Rgt „GD“
19. Herbst, Josef 30.09.1943 Oberleutnant d.R. Führer II./Füs.Rgt „GD“
20. Kahsnitz, Erich 15.07.1943 Oberst Kdr Füs.Rgt „GD“
21. Leyck, Siegfried 17.12.1943 Hauptmann Kdr III./Pz.Füs.Rgt „GD“
22. Poschusta, Leopold 12.11.1943 Unteroffizier Zugführer i. d. 2./Füs.Rgt „GD“
23. Röger, Hans 21.09.1944 Unteroffizier Zugführer i. d. 1./Füs.Rgt „GD“
24. Sachs, Hans 10.09.1944 Obergefreiter Gruppenführer i. d. 5./Pz.Füs.Rgt „GD“
Panzer–Regiment „GD“ :
25. Klemz, Bernhard 04.06.1944 Hauptmann Chef 5./Pz.Rgt „GD“
26. Larsen, Rudolf 23.10.1944 Unteroffizier Panzer-Kommandant i. d. 2./Pz.Rgt „GD“
27. Lex, Hans 10.09.1943 Oberleutnant d.R. Chef 7./Pz.Rgt „GD“
28. Plickat, Fritz 09.12.1944 Feldwebel Zugführer i. d. 8./Pz.Rgt „GD“
29. Rampel, Josef 14.12.1943 Oberfeldwebel Halbzugführer i. d. 11./Pz.Rgt „GD“
30. Wietersheim von, Walter 15.05.1944 Hauptmann Kdr II./Pz.Rgt „GD“
Panzerartillerie–Abteilung „GD“ :
31. Rantzau Graf zu, Hans-Friedrich 09.06.1944 Hauptmann Führer II.(Sf)/Pz.Art.Rgt „GD“
Sturmgeschütz–Abteilung/Brigade „GD“ :
32. Sturm, Hans-Hermann 09.06.1944 Oberleutnant Chef 3./Stug.Brig „GD“
Panzeraufklärungs–Abteilung „GD“ :
33. Kessel, Wilhelm 23.02.1944 Oberwachtmeister Zugführer i. d. 3./Pz.Aufkl.Abt „GD“
34. Maaz, Heinz 04.10.1944 Obergefreiter Gruppenführer i. d. 3./Pz.Aufkl.Abt „GD“
35. Schroedter, Erich 23.10.1944 Rittmeister Kdr Pz.Aufkl.Abt „GD“
36. Spaeter, Helmuth 28.07.1943 Rittmeister Chef 2./Pz.Aufkl.Abt „GD“
Panzerpionier–Bataillon „GD“ :
37. Hückel, Ernst-Albrecht 27.09.1943 Hauptmann Kdr Pz.Pi.Btl „GD“
Heeres-Flakartillerie-Abteilung "GD" :
38. Thiessen, Hans 09.05.1945 Leutnant Führer 2./Heeres-Flak.Art.Abt „GD“
Tidak resmi/belum terkonfirmasi
38. Thiessen, Hans 09.05.1945 Leutnant Führer 2./Heeres-Flak.Art.Abt „GD“
(proposal pengajuan tiba di HPA tanggal 19 April 1945 dan mendapat rekomendasi dari Major Domaschk tanggal 21 April 1945. Tak ada tindakan lebih lanjut untuk proposal ini. Karteikarte menggolongkan Ritterkreuz untuk Thiessen ke dalam bagian "ditolak" atau "proposal yang belum final". Pemberian Ritterkreuz ini kemudian diterima oleh OdR sesuai dengan kebijakan apa yang dinamakan sebagai "Dönitz-Erlass". Tanggal penganugerahannya sendiri disesuaikan dengan keterangan Fellgiebel)
Peraih Deutsches Kreuz in Gold:
A
Adam, Helmut, 23.11.1944, Oberleutnant, 2./Stu.Gesch.Brig. “GD”
Aulich, Hubert, 05.12.1943, Unteroffizier, 3./Füs.Rgt. “GD”
B
Bärwald, Ernst, 28.08.1943, Oberfeldwebel, 9./Gren.Rgt. “GD”
Bamminger, Franz, 30.03.1945, Unteroffizier d.R., 4./Pz.Füs.Rgt. “GD”
Barrey, Gerhard, 15.06.1944, Unteroffizier d.R., 4./Pz.Aufkl.Abt. “GD”
Baase von, Hans-Dieter, 12.03.1944, Major, I./Füs.Rgt. “GD”
Becker, Willy, 04.02.1944, Oberwachtmeister, 2./Stu.Gesch.Abt. “GD”
Beinen von, Heinrich, 13.01.1944, Oberleutnant d.R., Füs.Rgt. “GD”
Bergemann, Alfred, 02.03.1944, Hauptmann, Füs.Rgt. “GD”
Bernhardt, Gerd, 22.09.1943, Leutnant d.R., 3./Pz.Rgt. “GD”
Bitterlich, Alfred, 19.10.1944, Unteroffizier, Pz.Füs.Rgt. “GD”
Böddeker, Karl, 17.08.1944, Feldwebel d.R., 11./Pz.Füs.Rgt. “GD”
Bötsch, Kurt, 20.09.1943, Unteroffizier, Stabs.Kp./Pz.Pi.Btl. “GD”
Bohr, Helmuth, 27.01.1944, Wachtmeister, 1./Stu.Gesch.Abt. “GD”
Boll, Bernhard, 15.06.1944, Oberleutnant d.R., Füs.Rgt. “GD”
Brech, Mark, 09.03.1945, Obergefreiter, 4./Pz.Füs.Rgt. “GD”
Bülow von, Hans-Ulrich, 23.11.1944, Leutnant d.R., 4./Pz.Aufkl.Abt. “GD”
Burchardi, Joachim, 09.10.1944, Oberleutnant, 4./Pz.Art.Rgt. “GD”
Busch, Ernst, 16.11.1943, Oberfeldwebel, 6./Füs.Rgt. “GD”
Busch, Georg, 15.04.1945, Oberleutnant d.R., I./Pz.Gren.Rgt. “GD”
Busch, Paul, 23.11.1944, Hauptmann, III./Pz.Art.Rgt. “GD”
C
Chrapkowski, Hans-Detlev, 28.05.1944, Major, Pz.Pi.Btl. “GD”
Czayka, Horst, 08.11.1943, Oberleutnant, 1./Gren.Rgt. “GD”
D
Danner, Dr. Manfred, 13.07.1943, Oberarzt d.R., I./Pz.Rgt. “GD”
Deeg, Alfred, 17.11.1943, Unteroffizier, 2./Pz.Pi.Btl. “GD”
Dietz, Josef, 12.10.1944, Feldwebel, 11./Pz.Rgt. “GD”
Dost, Herbert, 29.10.1943, Oberfeldwebel, Füs.Rgt. “GD”
E
Emminghaus, Otto-Friedrich, 30.09.1944, Hauptmann, II./Pz.Füs.Rgt. “GD”
F
Fedeler, Karl, 20.01.1945, Oberleutnant d.R., 2./Pz.Füs.Rgt. “GD”
Feustel, Otto, 01.06.1944, Unteroffizier, 1./Stu.Gesch.Brig. “GD”
Fleischer, Gerhard, 09.03.1945, Leutnant d.R., 4./Pz.Füs.Rgt. “GD”
Fuchs, Harald, 30.11.1944, Leutnant, 2./Pz.Füs.Rgt. “GD”
G
Gebhard, Günther, 07.10.1943, Leutnant, 1./Pz.Aufkl.Abt. “GD”
Gerbener, Heinrich, 11.12.1943, Hauptmann, II./Gren.Rgt. “GD”
Gerlach, Heinrich, 15.06.1944, Hauptmann, He.Flak-Abt. “GD”
Gogoll, Walter, 20.06.1944, Oberwachtmeister, 2./Stu.Gesch.Brig. “GD”
Goldbrunner, Anton, 13.01.1944, Oberwachtmeister, 2./He.Flak-Art.Abt. “GD”
Gottberg von, Wilhelm, 20.08.1943, Hauptmann, II./Pz.Rgt. “GD”
Grosse, Gerhard, 07.01.1945, Oberfeldwebel, 8./Pz.Gren.Rgt. “GD”
Gundlach, Werner, 07.12.1944, Oberleutnant, 2.(Pz.Haub.)/Pz.Art.Rgt. “GD”
H
Häusler, Kurt, 02.09.1943, Unteroffizier, 2./Füs.Rgt. “GD”
Half, Günter, 19.08.1944, Leutnant, 1./Pz.Rgt. “GD”
Hamader, Wilhelm, 25.08.1943, Oberfeldwebel, 4./Füs.Rgt. “GD”
Handschuh, Heinz, 28.08.1943, Wachtmeister, 1./Stu.Gesch.Abt. “GD”
Hasler, Wolfgang, 17.12.1943, Oberleutnant, 13./Füs.Rgt. “GD”
Heimsath, Heinrich, 28.08.1943, Oberwachtmeister, 2./Stu.Gesch.Abt. “GD”
Hermann, Walter, 28.09.1944, Oberfeldwebel, 5./Pz.Füs.Rgt. “GD”
Hesse, Gerhard, 28.02.1945, Oberwachtmeister, 2./Pz.Art.Rgt. “GD”
Höhne, Walter, 02.05.1944, Oberleutnant, 3./Pz.Pi.Btl. “GD”
Höller, Josef, 28.06.1944, Oberwachtmeister, 2./Stu.Gesch.Brig. “GD”
Holzhammer, Georg, 22.12.1944, Feldwebel, 13./Pz.Gren.Rgt. “GD”
Hüneke, Johann, 22.09.1944, Oberfeldwebel, 5./Pz.Rgt. “GD”
Hummel, Günther, 20.08.1943, Leutnant, 2./Pz.Aufkl.Abt. “GD”
I
J
Jäger, Robert, 06.08.1944, Oberleutnant, 12.(s.)/Pz.Füs.Rgt. “GD”
Jirowetz, Paul, 30.11.1944, Oberfeldwebel, 1./Pz.Gren.Rgt. “GD”
Jubel, Werner, 28.08.1944, Oberleutnant, III./Gren.Rgt. “GD”
Jung, Rudolf, 30.03.1945, Oberleutnant d.R., Löwenbtl./Pz.Füs.Rgt. “GD”
K
Käs, Ludwig, 09.10.1944, Feldwebel, III./Pz.Gren.Rgt. “GD”
Kania, Heinrich, 06.08.1944, Unteroffizier, 9./Pz.Rgt. “GD”
Kaspar, Gustav, 10.02.1944, Oberwachtmeister, 1./Stu.Gesch.Abt. “GD”
Kendel, Otto, 28.05.1944, Hauptmann, III./Pz.Füs.Rgt. “GD”
Kikillus, Bruno, 27.01.1944, Oberleutnant, Füs.Rgt. “GD”
Klawun, Hans, 13.01.1944, Oberfeldwebel, 13./Pz.Füs.Rgt. “GD”
Klemz, Bernhard, 10.02.1944, Hauptmann, 5./Pz.Rgt. “GD”
Klipstein, Gerd-Hans, 26.12.1943, Hauptmann, III./Füs.Rgt. “GD”
Kolewe, Hans-Joachim, 19.12.1943, Leutnant d.R., III./Gren.Rgt. “GD”
Krammer, Franz, 20.08.1943, Oberleutnant d.R., 2./Pz.Rgt. “GD”
Kröning, Heinz, 26.07.1944, Wachtmeister d.R., 9./Pz.Art.Rgt. “GD”
Krüger, Ernst, 08.07.1944, Oberleutnant, 2./Pz.Pi.Btl. “GD”
Krüger, Fritz, 20.01.1945, Feldwebel, 2./Pz.Gren.Rgt. “GD”
Kuehn, Dietrich, 08.02.1945, Rittmeister, I./Pz.Gren.Rgt. “GD”
Küpper, Karl-Heinz, 30.03.1945, Major, III./Pz.Art.Rgt. “GD”
Kurtz, Dr. Günther, 27.04.1945, Stabsarzt, Pz.Füs.Rgt. “GD”
L
Labrenz, Erwin, 28.11.1944, Oberfeldwebel, 2./Pz.Pi.Btl. “GD”
Lanzen, Heinrich, 20.06.1944, Obergefreiter d.R., 12.(s.)/Pz.Füs.Rgt. “GD”
Larsen, Rudolf, 29.09.1943, Unteroffizier, 2./Pz.Rgt. “GD”
Liebscher, Hans-Achim, 01.09.1944, Leutnant d.R., 2./Pz.Rgt. “GD”
Lottmann, Georg, 29.10.1943, Unteroffizier, 3./Gren.Rgt. “GD”
M
Mackert, Bertold, 09.03.1945, Hauptmann, II./Pz.Gren.Rgt. “GD”
Maier, August, 20.01.1945, Oberwachtmeister d.R., 2./Stu.Gesch.Brig. “GD”
Maier, Walter, 28.05.1944, Oberleutnant d.R., 2./Stu.Gesch.Brig. “GD”
Meng, Erich, 20.06.1944, Leutnant d.R., 3./Pz.Pi.Btl. “GD”
Mikrolly, Heinrich, 30.03.1945, Oberfeldwebel, 10./Pz.Füs.Rgt. “GD”
Müller, Willi, 12.09.1944, Feldwebel, 3./Pz.Rgt. “GD”
N
O
Oberloskamp, Hans-Günther, 09.03.1945, Oberleutnant d.R., He.Flak-Abt. “GD”
Opitz, Paul-Hermann, 28.09.1944, Leutnant d.R., 12./Pz.Füs.Rgt. “GD”
Otto, Christian, 13.01.1944, Oberleutnant, 2./Pz.Aufkl.Abt. “GD”
P
Pawel, Hans-Joachim, 11.12.1943, Leutnant, II./Pz.Rgt. “GD”
Pfau, Otto, 14.05.1944, Leutnant, 5./Pz.Gren.Rgt. “GD”
Philippi, Jürgen, 15.06.1944, Hauptmann, Pz.Füs.Rgt. “GD”
Pilk, Heinz, 20.09.1943, Oberfeldwebel, 14./Füs.Rgt. “GD”
Pilz, Walter, 04.02.1944, Feldwebel, Pz.Pi.Btl. “GD”
Plange, Karl, 19.12.1943, Oberleutnant, 18./Gren.Rgt. “GD”
Prätorius, Otto, 28.05.1944, Obergefreiter, 11./Pz.Füs.Rgt. “GD”
Pyschik, Paul, 15.04.1945, Feldwebel d.R., 2./Pz.Füs.Rgt. “GD”
Q
R
Rantzau Graf zu, Hans-Friedrich, 29.10.1943, Oberleutnant, 6./Pz.Art.Rgt. “GD”
Rapp, Friedrich, 03.11.1943, Feldwebel, 2./Pz.Rgt. “GD”
Reif, Anton, 27.07.1944, Oberwachtmeister, 3./Stu.Gesch.Brig. “GD”
Rieger, Karl, 17.12.1943, Unteroffizier, 18.(Pz.Jg.Sf.)/Gren.Rgt. “GD”
Roeckner, Martin, 17.08.1944, Major, IV./Pz.Art.Rgt. “GD”
Röhm, Ernst, 27.04.1945, Hauptmann d.R., 5./Pz.Art.Rgt. “GD”
Römisch, Georg, 30.09.1944, Hauptmann d.R., III./Pz.Art.Rgt. “GD”
Rohde, Hermann, 01.09.1944, Oberfeldwebel, 1./Pz.Rgt. “GD”
Roth, Karl, 05.12.1943, Wachtmeister, 4./Pz.Aufkl.Abt. “GD”
Ruppersberg, Karl, 16.01.1944, Hauptmann, He.Flak-Abt. “GD”
S
Sauerbrei, Peter, 28.05.1944, Oberfeldwebel d.R., 12.(s.)/Pz.Füs.Rgt. “GD”
Schabehorn, Heinz, 11.09.1944, Feldwebel, 3./Pz.Gren.Rgt. “GD”
Schewe, Herbert, 29.02.1944, Oberleutnant, Füs.Rgt. “GD”
Schimpf, Kurt, 28.06.1944, Feldwebel d.R., 6./Pz.Rgt. “GD”
Schmelter, Gerhard, 08.07.1944, Oberleutnant d.R., 8./Pz.Gren.Rgt. “GD”
Schmidt, Werner, 20.09.1944, Unteroffizier, 1./Stu.Gesch.Brig. “GD”
Schönstedt, Ernst, 11.12.1943, Wachtmeister, 1./Stu.Gesch.Abt. “GD”
Schöttler, Karl-Friedrich, 23.03.1944, Hauptmann d.R., III./Füs.Rgt. “GD”
Schroedter, Erich, 26.07.1944, Rittmeister, 4./Pz.Aufkl.Abt. “GD”
Schrom, Anton, 09.10.1944, Unteroffizier, 11./Pz.Füs.Rgt. “GD”
Schürmann, Johann, 29.10.1943, Leutnant d.R., 5.(Sfl)/Pz.Art.Rgt. “GD”
Schulz, Bruno, 30.03.1945, Oberleutnant, 1.(Sturm)/Pz.Pi.Rgt. “GD”
Schunter, Emil, 23.11.1944, Feldwebel, 9./Pz.Füs.Rgt. “GD”
Segieth, Bernhard, 08.11.1944, Wachtmeister, 2./Stu.Gesch.Brig. “GD”
Sommnitz, Walter, 20.09.1944, Unteroffizier, 1./Pz.Pi.Btl. “GD”
Spallek, Paul, 28.09.1944, Oberfeldwebel, 1./Pz.Gren.Rgt. “GD”
Stadler, Friedrich, 30.09.1944, Oberleutnant d.R., III./Pz.Rgt. “GD”
Stehr, Josef, 13.01.1944, Feldwebel, 13./Pz.Füs.Rgt. “GD”
Struth, Heinz, 30.03.1945, Oberleutnant d.R., III./Pz.Gren.Rgt. “GD”
Sudek, Herbert, 05.12.1943, Oberleutnant, Pz.Pi.Btl. “GD”
Supper, Stefan, 26.07.1944, Wachtmeister, 3.(Pz.Haub.)/Pz.Art.Rgt. “GD”
Swoboda, Friedrich, 05.03.1944, Feldwebel, 3./Gren.Rgt. “GD”
T
Theermann, Werner, 10.02.1944, Hauptmann, I./Pz.Art.Rgt. “GD”
Trumheller, Heinrich, 01.02.1945, Feldwebel, 15./Pz.Gren.Rgt. “GD”
U
V
Verch, Hans-Wilhelm, 16.01.1944, Oberleutnant, 2./Stu.Gesch.Abt. “GD”
W
Wächter, Hans, 18.03.1945, Oberleutnant d.R., 4./Pz.Rgt. “GD”
Wagner, Siegfried, 21.10.1944, Feldwebel, 9./Pz.Füs.Rgt. “GD”
Weber, Herbert, 30.12.1943, Oberleutnant, 2./Füs.Rgt. “GD”
Wechmann, Otto, 09.10.1944, Oberleutnant, 7./Pz.Gren.Rgt. “GD”
Wehmeyer, August, 28.08.1943, Oberleutnant, 3./Stu.Gesch.Abt. “GD”
Weiß, Anton, 28.08.1943, Wachtmeister, 1./Stu.Gesch.Abt. “GD”
Weiss, Georg, 28.05.1944, Feldwebel d.R., 10./Pz.Füs.Rgt. “GD”
Wendland, Hans, 13.01.1944, Oberleutnant, 10./Pz.Art.Rgt. “GD”
Wentzke, Hans, 20.09.1944, Oberleutnant d.R., 16./Pz.Gren.Rgt. “GD”
Wiedemann, Dr. Ernst, 27.04.1945, Stabsarzt d.R., II./Pz.Gren.Rgt. “GD”
Windeck, Alois, 16.06.1944, Hauptmann d.R., 3./Pz.Gren.Rgt. “GD”
Winkler, Walter, 08.06.1944, Oberleutnant, III./Pz.Art.Rgt. “GD”
Witte, Bernhard, 23.11.1944, Oberfeldwebel, 2./Pz.Gren.Rgt. “GD”
X
Y
Z
Zierenberg, Bernhard, 06.11.1943, Oberleutnant, 13./Pz.Rgt. “GD”
Zügel, Ruprecht, 28.11.1944, Oberleutnant, I.(gp)/Pz.Füs.Rgt. “GD”
Para anggota yang menonjol:
1. Hermann Balck (peraih Brillanten)
2. Gerhard Konopka (peraih pertama Nahkampfspange in Gold)
3. Rudolf Larsen (jagoan panzer yang secara resmi dikatakan telah menghancurkan 60+ tank musuh, tapi jumlah kemenangan aslinya sendiri tidak diketahui)
4. Hasso von Manteuffel (peraih Brillanten. Pasca perang menjadi anggota Bundestag 1953-1957 untuk Freie Demokratische Partei, FDP)
5. Horst Niemack (pasca-perang menjadi Brigadegeneral der Reserve di Bundeswehr Jerman Barat, juga menjadi salah satu komisaris Komite Olimpiade Jerman dan anggota tim Olimpiade Jerman Barat dalam olahraga berkuda selama empat kali penyelenggaraan)
6. Otto Ernst Remer (sebagai komandan Wachbattalion Großdeutschland dia memainkan peran penting dalam mencegah komplotan kudeta 20 Juli 1944 dalam mengambil-alih kontrol atas bangunan-bangunan penting di Berlin. Pasca-perang dia membentuk Sozialistische Reichspartei (SRP) yang beraliran Neo-Nazi dan kemudian dilarang tahun 1952)
7. Hyazinth Graf Strachwitz von Gross-Zauche und Camminetz (peraih Brillanten)
(tams/alifrafikhan/axishistory)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar