Sebuah Injil berusia 1.500 tahun yang menceritakan kedatangan Nabi Muhammad SAW ditemukan di Turki
Yang membuat heboh, Injil kuno itu mengungkap sebuah fakta yang mengguncang keimanan, terutama bagi umat Kristiani. Betapa tidak. Injil Barnabas itu mengajarkan ajaran yang berbeda dibanding doktrin Kristen dunia.
Ya, Injil Barnabas itu meyakini Yesus (Isa) sebagai utusan, bukan Tuhan. Menurut Huffingtonpost, Injil Barnabas pun meyakini adanya utusan (nabi) penerus risalah Isa, yang berasal keturunan Nabi Ismail, yakni Nabi Muhammad SAW.
Barnabas dipercayai sebagai salah seorang murid Isa di Yerussalem. Barnabas yang bernama asli Yusuf, bersama para murid lainnya menyebarkan ajaran Isa. Barnabas adalah seorang Yahudi suku Lewi yang berasal dari Siprus. Dalam Wikipedia, Hajj Sayed berpendapat. terdapat pertikaian antara Paulus dan Barnabas dalam surat Galatia ketika keduanya menjalani misi dakwah menuju Syprus (45-49 M).
Ini yang mendukung perbedaan injil Barnabas dengan ajaran Paulus. Injil Barnabas ini berbeda dengan Kodeks Sinaiticus, karena menggunakan bahasa Aramik bukan Yunani kuno. Bahasa Aramik diyakini sebagai bahasa yang digunakan Nabi Isa atau Yesus. Berbeda dengan berbagai Injil lainnya, kitab Barnabas diyakini ditulis Barnabas selama berada di Siprus, setelah berpisah dari Paulus.
Di Siprus inilah pengikut Barnabas berkembang hingga lebih dari seribu tahun. Bila ditelusuri ada benang merah pengungkapan Injil Barnabas di Turki dengan tempat ajaran Barnabas yang berkembang di Siprus.
Ada sebuah biara di utara Siprus Turki yang disebut sebagai Biara Rasul St Barnabas, yang didirikan oleh pengikut setia sekte Barnabas. Dan di dalam biara inilah diyakini Barnabas dikuburkan hingga ia meninggal dunia. Pengikut sekte Barnabas inilah yang diyakini menulis ulang Injil Barnabas pada abad ke-5 masehi.
Sekitar 1980-an, biara ini telah dirampok oleh sekelompok orang. Mereka menggali lantai dan dinding biara selama malam hari. Tidak diketahui apa yang mereka incar. Diduga sekelompok orang itu telah mencuri sesuatu terkubur di dalam dinding.
Seorang wartawan Siprus mengklaim telah menemukan salinan Alkitab yang sangat kontroversial dari St Barnabas. Ia kemudian mencoba menyelidiki fakta itu. Tak lama kemudian, ia temukan tewas tertembak.
Sekitar 12 tahun lalu, polisi Turki dalam sebuah operasi menemukan sebuah Alkitab tua dari seorang warga siprus yang hijrah ke Turki. Ada beberapa rumor tentang kabar itu. Pihak polisi tak membenarkan dan menolak kabar itu.
Puncaknya, tiga hari lalu, sebuah Alkitab tersebut telah dipublikasikan untuk pertama kalinya setelah 12 tahun disimpan pemerintah Turki. Saat ini Alkitab ini disimpan di museum negara Turki dan telah menjadi perhatian dunia termasuk dari Vatikan.
Paus Ingin Ungkap Injil Kuno
Paus Benediktus XVI telah membuat permintaan untuk mengungkap rahasia Alkitab kuno berusia 1500 tahun. Permintaan resmi itu telah disampaikan Vatikan kepada pemerintah Turki, senin (27/2).
Vatikan ingin mengungkap kontroversi Injil ini dengan ajaran dan dogma Kriten juga dibanding injil lain. Menteri Budaya dan Pariwisata Turki, Ertugrul Gunay telah mengkonfirmasi permintaan Vatikan ini.
Injil yang ditulis dengan tinta emas ini menggunakan bahasa Aramik, bahasa yang dipercayai digunakan Yesus. Alkitab berusia 1.500 tahun tersebut diduga, adalah Injil Barnabas dan bernilai lebih dari 20 juta dolar AS.
Pemerintah Turki telah menyembunyikan injil ini selama 12 tahun terkahir. Buku itu ditemukan oleh polisi Turki dalam operasi anti-penyelundupan pada tahun 2000 dan terus dijaga selama 10 tahun.
Alkitab ini jauh berbeda dengan empat injil utama Kristen, Markus, Matius, Lukas dan Yohanes. Hal itu dikarenakan, Alkitab ini berisi prediksi kedatangan seorang nabi setelah Isa (Yesus). Dan dianggap inilah ajaran versi asli Injil.
Selain itu, adalah versi yang lebih konsisten dengan keyakinan Islam dari Kristen. Alkitab ini menolak dogma Tritunggal dan Penyaliban. Hal ini juga menggambarkan Yesus menolak Mesias dan mengklaim penerusnya berasal dari keturuan Ismael (Arab).
Pendeta Protestan, Ihsan Oznek membantah keaslian isi Alkitab ini, Dia mengatakan bahwa St. Barnabas hidup pada abad pertama dan merupakan salah satu rasul Yesus, yang berbeda dengan versi Injil ini yang berasal dari abad kelima. Namun menurut, Profesor Teologi, Omer Faruk Harman untuk membuktikan keaslian dan umur dari Alkitab ini adalah dibuktikan dengan scan secara ilmiah. (tams/ rep/dailymail)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar