Senin, 17 Mei 2010

Belajar Memaknai Makna


Seperti hidup kita, adakah kebaikan bisa kita torehkan sebelum usia menutup mata? Atau kita hanya akan menyesalkan apa yang sudah kita sia - siakan. Dan sebelum terlambat, semoga kita bisa lebih memaknai makna dalam hidup ini.
Semangat kawan....!!!!






Terkadang tidak kita kita pungkiri ketika kita terpatri dengan sebuah makna yang sudah melekat di kepala kita. Dan ada kalanya kitapun merasa ingin tahu lebih dalam tentang sebuah makna yang lebih tersirat di balik makna yang kita ketahui selama ini, bahkan dalam perjalanan hdup kita.

Contoh sederhana dalam hidup yang kita telah ketahui sejak kecil. Ketika mataku tertuju pada sebuah alat yang lumayan panjang dan berujung lancip dan teronggok di atas meja sebuah ruangan. Aku ambil itu dan aku torehkan ujungnya yang lancip di kulitku yang sedikit berkeringat. Perlahan goresan hitam itupun melintang di kulitku. Ya, sebuah pulpen yang masih ku pegang dan ku pandangi.

Apa itu pulpen? Aku hanya mengetahui dari pendahuluku tentang sebuah alat yang digunakan untuk menulis yang mengeluarkan tinta saat digoreskan. Adakah makna lain yang bisa dimengerti? Ataukah ada makna kegunaan lain yang masih bisa aku pelajari. Ya, aku masih mencari tahu kegunaan dan makna lain itu.

Seperti dalam hidup kita, adakah makna lain yang ada dalam diri kita ataukah masih ada kegunaan lain yang ada dalam diri kita terutama untuk hal yang lebih baik. Seperti pulpen itu yang terus menggoreskan penanya hingga habis sudah tinta yang di dalamnya, adakah coretan -coretan itu bermakna dan berguna? Atau hanya tergores sia - sia.

Seperti hidup kita, adakah kebaikan bisa kita torehkan sebelum usia menutup mata? Atau kita hanya akan menyesalkan apa yang sudah kita sia - siakan. Dan sebelum terlambat, semoga kita bisa lebih memaknai makna dalam hidup ini.
Semangat kawan....!!!!


(tams)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar