Mungkin anda, teman anda atau sahabat anda sedang jatuh cinta setengah mati dengan kekasihnya. Tapi bagaimana jika kekasihnyatersebut memiliki suasana hati yang sering berubah drastis layaknya cuaca.
Mungkin anda, teman anda atau sahabat anda sedang jatuh cinta setengah mati dengan kekasihnya. Tapi bagaimana jika kekasihnyatersebut memiliki suasana hati yang sering berubah drastis layaknya cuaca.
Berhubungan dengan kekasih moody tak ubahnya menaiki wahana roller coaster. Sekali waktu Anda bisa melayang tinggi, lantas tiba-tiba menukik tajam dalam waktu singkat. Perubahan suasana hati kekasih yang tidak menentu memang bisa membuat hubungan menjadi lebih menarik dan penuh kejutan. Namun bukan tidak mungkin pula membuat Anda merasa stres, kecewa, bahkan berujung pada perpisahan.
Nah, pelajari bagaimana cara mengatasi suasana hati kekasih, agar anda tidak perlu jatuh ke dalam emosi yang menyeramkan:
Meramal masa depan
Mengarahkan kondisi mental kekasih sering kali menjadi misi mustahil. Tapi Anda tidak harus membaca pikiran untuk bisa merasakan suasana hati kekasih setiap harinya. Semakin Anda mengenal seseorang, Anda akan semakin mampu menangkap sinyal suasana hatinya.
Baca isyarat-isyarat verbal dan catat faktor-faktor eksternal apa saja yang mampu memicu perubahan suasana hatinya, sehingga dapat memberikan petunjuk berharga tentang kapan suasana hatinya akan memburuk. Setelah memprediksi, Anda bisa memutuskan langkah apa yang sebaiknya diambil.
Bicara empat mata
Reaksi pertama kita ketika merasakan suasana hati yang buruk datang mendekat adalah berusaha tetap tenang dan mengalah. Dalam jangka pendek, usaha ini mungkin berhasil. Akan tetapi, akan menjadi tidak bijaksana untuk terus melakukannya dalam hubungan jangka panjang.
Belajarlah untuk berbicara dengan kekasih dan bersiaplah untuk mengajukan pertanyaan sulit atau tidak menyenangkan tentang perasaannya.
Tidak perlu menghakimi, dan dengarkan jawaban kekasih Anda. Mengetahui penyebab kemarahan dan kesedihan kekasih bisa membuat hubungan Anda semakin erat secara emosional.
Hati vs otak
Sangat mudah membiarkan diri kita dikuasai emosi, tapi kadang-kadang otak perlu mengambil alih kemudi. Sulit rasanya berpikir jernih jika emosi dan air mata sudah lebih dulu membanjiri. Sebaiknya, selesaikan masalah dengan kepala dingin.
Jika Anda merasa beban emosi sudah datang mendekat, ambil waktu sejenak untuk berpikir dan mencari aktivitas lain yang menenangkan pikiran. Misalnya jalan-jalan, menulis jurnal, mendengarkan musik, atau hanya duduk diam sambil bermeditasi.
Hindari ketergantungan emosi
Apakah emosi Anda sudah benar-benar terhubung dengan kekasih?
Di awal hubungan, sangat wajar jika Anda ingin menghabiskan setiap waktu luang bersama-sama. Namun jika Anda menemukan suasana hati Anda menjadi terpengaruh oleh suasana hatinya, sudah saatnya melepaskan ketergantunga.
Ketergantungan emosi bisa mengubah hubungan yang mulus menjadi Segitiga Bermuda. Jangan biarkan kesedihan atau kebahagiaan kekasih mendikte mood Anda sendiri. Jika perlu, cari waktu berpisah sejenak untuk mempertahankan kemerdekaan mental Anda darinya.
Semoga berguna untuk anda
(tams)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar