NASIONALISME adalah membiarkan rakyatnya kelaparan di tengah luasnya hamparan padi indonesia.
Nasionalisme bagiku adalah rasa cinta kita pada tanah air. Tapi"NASIONALISME" yang aku lihat, dengar& rasakan adalah tertindas dinegara sendiri.
NASIONALISME adalah menjual aset strategis pada bangsa asing, sekaligus menjadikannya sebagai jaminan utang luar negeri, swasta dan pemerintah.
NASIONALISME adalah membiarkan kapitalis asing memperkosa hak buruh & menganggap buruh sebagai budak belian.
NASIONALISME adalah membiarkan kapitalis asing menguliti Sumber Daya Alam Indonesia seperti Freeport, Newmont, Exxon sementara Indonesia hanya kebagian limbahnya saja.
NASIONALISME adalah membiarkan cukong kayu membabat habis hutan Indonesia, sementara tanah longsor, banjir menghantui masyarakat.
NASIONALISME adalah mengimpor beras, kedelai, gula, dsb yang membuatpetani Indonesia menjadi komunitas miskin sepanjang masa.
NASIONALISME adalah membiarkan hewan langka menjadi hak milik perorangan,sementara kini hewan langka hanya dapat dihitung dengan jari.
NASIONALISME adalah membiarkan anak cucu kita hanya mendengarkan dongeng tentang rimbunnya hutan Indonesia pada masa lalu.
NASIONALISME adalah membiarkan rakyatnya sendiri kesusahan mendapatkan BBM, sementara cukong asing dengan mudah mendapatkan BBM dari tangki selundupan.
NASIONALISME adalah menaikkan tarif dasar listrik, BBM, sembako secara berkala sehingga dapat mendongkrak angka kematian dengan cara bunuh diri, tingkat pelacuran, putus sekolah, kriminalitas & pengangguran.
NASIONALISME adalah membiarkan rakyatnya kelaparan di tengah luasnya hamparan padi indonesia.
NASIONALISME adalah lebih mudah menghafalkan lagu yang sedang marak didengar di radio dan televisi, dan lupa akan lagu nasional yang ada.
NASIONALISME adalah lupa menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam sidang DPR.
NASIONALISME adalah membiarkan karya budaya negara sendiri direbut dan dicuri negara lain.
Bosan aku mendengar "NASIONALISME" saat ini, yang aku lihat& rasakan. Tapi yang jelas Nasionalisme adalah kata yang teronggok sepi di halaman 684 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke 2, cetakan ke 7, tahun 1996, Balai Pustaka, Jakarta.
(tams)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar