SMS yang mulai beredar secara serentak pada hari Senin (23/7) itu berbunyi "Seseorang telah membayar saya untuk membunuhmu. Jika ingin selamat, bayar 5.000 dolar Australia (Rp48 juta) dalam waktu 48 jam. Jika melapor ke polisi atau orang lain, kau akan mati."
"Jangan dibalas. Segera hapus dan jangan panik, karena itu tujuan mereka--membuat Anda takut," kata Detektif Pengawas Brian Hay dalam konferensi pers yang digelar di negara bagian Queensland, Rabu (25/7).
Para penerima SMS diarahkan ke sebuah akun surat elektronik Yahoo, dan polisi telah memutus akses terhadap akun tersebut.
"Bayar 5.000 dolar atau mati, jangan dibalas"
Beberapa orang telah terjebak dalam tindak kejahatan ini, terutama mereka yang kurang berpengalaman dalam berkirim pesan pendek (SMS).
Hay mengatakan pihaknya akan dilakukan penyelidikan untuk mengungkap apakah pelaku berada di Australia. Ia pun menyatakan pesan bernada ancaman seperti ini belum pernah terjadi di negara itu, demikian dilaporkan BBC.
"Banyak data konsumen Australia yang mereka eksploitasi," ujar dia, itu sebabnya polisi menengarai aksi SMS ancaman ini dilakukan oleh kumpulan penjahat yang terorganisir. (tams/bbc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar