"Warga (Jakarta) punya alasan tepat untuk menginginkan perubahan"
Warga melintas baliho bergambar cagub dan cawagub DKI Jakarta (Ullifna. T/LP) |
Radio Australia, hari ini, sempat menyiarkan berita berjudul "Jajak Pendapat Jakarta Gambarkan Pemilihan Presiden Indonesia."
Media yang tergabung dalam Australian Broadcast Corporation itu menyebut, "Pemimpin baru kota berpenduduk tujuh juta orang itu mempunyai kekuatan mengendalikan (sektor) transportasi, kesehatan, dan pendidikan selain anggaran tahunan senilai empat miliar dolar AS."
Sementara, media multinasional Bloomberg menulis berita berjudul "Warga Jakarta memilih gubernur dalam perlombaan yang fokus pada soal infrastruktur."
Media berita ekonomi yang berpusat di Kota New York Amerika Serikat itu menyebut gubernur baru Jakarta akan menghadapi masalah lalu-lintas, banjir, dan pemadaman listrik.
Hari yang sama majalah terkemuka TIME mengangkat sosok Calon Gubernur DKI Joko Widodo dalam berita berjudul "Pria dalam baju madras (kotak-kotak), Sebuah Kampanye Orang Luar untuk Pekerjaan Puncak di Jakarta."
Lain lagi dengan artikel pada harian berbahasa Inggris asal Malaysia, The Star, yang menulis Pemilihan Gubernur Jakarta sebagai langkah penting bagi Indonesia menuju Pemilihan Presiden 2014.
Sementara harian utama dan terkemuka Amerika Serikat, The Washington Post, bahkan menulis berita berjudul "Kunci Pemilihan (Umum) Jakarta: Kumis."
Washington Post menyoroti arti penting Pilkada DKI karena Jakarta adalah salah satu kota terpadat dunia dengan sejumlah masalah seperti akses kepada air bersih, kemacetan, dan polusi.
"Warga (Jakarta) punya alasan tepat untuk menginginkan perubahan," tulis Washington Post.
Selang waktu hampir bersamaan dengan penyelenggaraan Pilkada, sejumlah tokoh penting dunia seperti Direktur Pelaksana Dana Monter Internasional (IMF) Christine Lagarde dan Kanselir Jerman Angela Merkel, mengunjungi Jakarta.
Ibukota Indonesia juga menjadi tuan rumah bagi pertemuan sejumlah pejabat tinggi negara ASEAN dan Amerika Latin dalam ASEAN-Latin Business Forum. (tams/ant)
memang indonesia jadi sorotan terus
BalasHapus